ALIBI.id [25/2/2023] – Pemerintah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan LPG 3 kilogram di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Sidak tersebut salah satu upaya menjaga pendistribusian LPG subsidi tepat sasaran dan sesuai harga eceran tertinggi.
Diketahui, tim gabungan Dinas ESDM Aceh dan pihak kepolisian melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan LPG 3 kilogram di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Sidak ini merupakan tindak lanjut dari temuan lapangan, dimana banyak kios di Banda Aceh masih menjual elpiji tiga kilogram dengan harga 35 hingga 40 ribu rupiah.
Baca juga: BNN musnahkan ladang ganja di pegunungan Aceh Besar
Harga tersebut juah di atas harga eceran tertinggi di wilayah Banda Aceh yaitu sebesar Rp18 ribu.
Kasi pembinaan usaha hilir, Dinas ESDM Aceh, Eulis Yesika mengatakan, pihaknya kesulitan mencari asal gas elpiji tiga kilogram yang dijual di pasaran dengan harga di atas harga eceran tertinggi lantaran tidak menemukan segel yang terpasang pada gas elpiji.
Menurutnya, perlu adanya regulasi yang diatur bersama terhadap penjualan gas elpiji tiga kilogram di kios-kios, sehingga pihak kepolisian juga dapat memantau serta menindak jika masih menemukan gas subsidi tersebut dijual diatas harga yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Ketua Umum PNA antar surat PAW anggota DPRA
Sementara itu, asisten bidang ekonomi pembangunan Pemko Banda Aceh, Jalaluddin, menyampaikan dalam sidak di pangkalan tidak ditemukan adanya penjualan gas subsidi di atas harga eceran tertinggi.
Terkait masih banyak kios yang menjual gas subsidi di atas harga eceran tertinggi, pihaknya juga akan mendesak Pemerintah Aceh untuk membuat regulasi agar gas tiga kilogram tidak dijual di kios-kios.
Tinggi harga elpiji saat ini membuat banyak warga beralih menggunakan gas elpiji bersubsidi. Akibatnya, harga elpiji di tingkat kios pengecer saat ini dijual 35 hingga 40 ribu rupiah per tabung. (MOL)
Discussion about this post