ALIBI.id [9/12/2022] – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur menyatakan bahwa Conrad Asia Energy Ltd bakal melakukan eksplorasi atau pengeboran minyak dan gas (migas) di lepas pantai Barat Selatan Aceh hingga kedalaman 0-1.500 meter.
“Iya kedalaman 0-1.500 meter yang akan dibor (eksplorasi migas di lepas pantai barat selatan Aceh),” kata Mahdinur, di Banda Aceh, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Deteksi cadangan migas, PGE lakukan pengeboran di Aceh Utara
Untuk diketahui, Kementerian ESDM telah menetapkan Conrad Asia Energy sebagai perusahaan pemenang lelang wilayah kerja penawaran langsung tahap I tahun 2022.
Adapun tim penawaran Migas Aceh terdiri Ditjen Migas, Dinas ESDM Aceh, BPMA dan civitas akademik.
Dengan ditetapkan pemenang tersebut, maka mereka segera melakukan eksplorasi migas di wilayah kerja offshore north west Aceh/ONWA blok Meulaboh Aceh Barat dan offshore south west Aceh/OSWA blok Aceh Singkil.
Mahdinur menjelaskan, adapun eksplorasi di Meulaboh nantinya di lepas pantai barat Aceh seluas 9.182 Km2, kedalamannya 0-1.500 meter, dengan estimasi sumber daya minyak 800 MMBO dan gas 4.8 TCF.
Baca juga: ESDM: Potensi migas di Aceh menjanjikan
Dalam pekerjaan itu, kata Mahdinur, Conrad Asia Energy berkomitmen memberikan signature bonus sebesar US$50 ribu, dengan komitmen pasti untuk studi geologi dan geofisika pada tiga tahun pertama kontraknya.
“Serta mengakuisisi seismik 3D seluas 500 Km2 dan satu sumur eksplorasi dengan total komitmen pasti sebesar US$15 juta,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Mahdinur, di lepas pantai barat selatan Aceh, Singkil, seluas 10.700 Km2 dengan kedalaman 0-1.500 meter, untuk estimasi sumber daya minyak di sana 1.4 BBO dan gas 8.6 TCF.
Pada lokasi ini, Conrad Asia Energy Ltd berkomitmen memberikan signature bonus sebesar US$50 ribu dan melakukan komitmen pasti untuk studi geologi dan geofisika tiga tahun pertama kontraknya.
Baca juga: Perusahaan Inggris Temukan ‘Harta Karun’ Migas di Aceh, SKK Migas: Eksplorasi segera dilakukan
“Dari ini mereka juga mengakuisisi seismik 3D seluas 500 Km2 dan satu sumur eksplorasi dengan total komitmen pasti juga sebesar US$15 juta,” katanya.
Mahdinur menyampaikan, setelah ditetapkan, Kementerian ESDM memberikan waktu 60 hari kepada perusahaan tersebut untuk menyiapkan dan menandatangani kontrak kerjasama langsung bersama Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
“Sekarang masih terdapat pembahasan sedikit terkait draf kontrak yang akan ditandatangani. Setelah dokumen selesai, mereka segera menandatangani kontrak tersebut,” demikian Mahdinur. (Ant)
Baca juga: Waketum FPRA ingatkan Pj Gubernur Aceh tertibkan eksploitasi tambang
Discussion about this post