ALIBI.id [4/3/2022] : Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), minta pemerintah Aceh awasi ketat distribusi elpiji tiga kilogram. Hal itu menjadi penting dilakukan mengingat saat ini harga elpiji non-subsidi alami kenaikan.
Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Nurdin menerangkan, kenaikan harga elpiji non-subsidi berpotensi migrasinya masyarakat pindah menggunakan elpiji bersubsidi. Perpindahan itu didasarkan pada kenaikan harga elpiji non-subsidi cukup tinggi.
“Ada potensi konsumen beralih ke gas subsidi, sebab harganya lebih murah, dan hal itu juga di dukung tingginya harga gas non-subsidi,” katanya.
Dampak peralihan masyarakat menggunakan elpiji bersubsidi, akan menyebabkan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg nantinya, terang Awi, karib Nahrawi Nurdin disapa.
“Karena itu, penting bagi pemerintah Aceh untuk ikut serta dalam Pengawasan dan distribusi gas elpiji 3 kilo,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur meminta kesadaran masyarakat untuk tidak beralih menggunakan gas epliji 3 kilgoram. Sebab peruntukan gas itu hanya untuk masyarakat tidak mampu. “Pemerintah Aceh juga minta gas pangkalan gas tidak jual elpiji bersubsidi kepada bukan penerima hak,” tukasnya.
Pengawasan terhadap pangkalan gas akan diperketat pemerintah dengan mengikutsertakan Pertamina, sambung Mahdinur, dan nanitnya juga didapatkan penyaluran tidak tepat sasaran, akan ada tindakan tegas berupa pemutusan hubungan usaha, demikian Ia menegaskan. (MOEL)
Selengkapnya tonton video berikut :
Discussion about this post