ALIBI.id [12/11/2023] – Festival panen kopi 2023 di Desa Kelitu, Kecamatan Bintang resmi dibuka staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, khaidir. Festival Warga ini berlangsung di pinggir Danau Lut Tawar selama dua hari, 11-12 November 2023 dimeriahkan oleh lomba perahu tradisional yang diikuti oleh puluhan klub dari desa-desa seputaran lingkaran danau.
Festival ini telah diselenggarakan sejak tahun 2017, kali ini adalah penyelenggaraan ke 6 kalinya di Dataran Tinggi Tanah Gayo. Kegiatan ini didukung oleh Direktoral Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, berkerjasama dengan Gayo Kultural Lab dan masyarakat desa-desa yang terlibat dalam penyelenggaraan.
Menyuguhkan berbagai bentuk kegiatan seperti pertunjukan kesenian tradisional, ritual tradisi, atraksi kopi, workshop kebun dan kopi, pasar kopi dan kuliner, permainan tradisional dan pagelaran Jazz Panen Kopi.
Festival ini bukan hanya merupakan momen perayaan bagi masyarakat yang telah bekerja keras untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, tetapi juga adalah cerminan dari peran penting industri kopi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan di daerah.
Untuk desa Kelitu, ini adalah penyelenggaraan tahun kedua, 25 tim perahu tradisional berkompetisi meraih juara. Pengumuman pemenang diumumkan di hari kedua (Minggu 12 November 2023) usai babak final.
Ritual Munirin Reje memulai rangkaian festival di Kelitu yang dilanjutkan serimonial pembukaan yang turut dihadiri oleh Kadis Pariwisata Aceh Tengah, Zulkarnain berserta rombongan pejabat dari Dinas-dinas terkait lainnya dan para undangan panitia.
“Apresiasi sebesar-besarnya kepada Inisiator, Gayo Cultural Lab panitia desa Kelitu yang telah menggelar kegiatan ini, kita berharap kedepannya festival ini akan terus terus berlangsung,” kata khaidir dalam keterangannya, Minggu, (12/11/2023).
Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah Ay menyebutkan Festival Panen Kopi Gayo bukan saja sekedar festival budaya namun juga menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya kopi yang berkelanjutan, menjaga lingkungan dan merawat tradisi harmonis antara manusia dengan alam, menjaga kesuburan tanah dan memperkuat ketahanan pangan.
“Melalui Festival praktik-praktik pertanian berkelanjutan semakin kuat yang pada gilirannya semakin besar pula kontribusi mereka terhadap penyediaan makanan yang cukup dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Membantu untuk membangun masa depan yang lebih terjamin dalam hal pangan terutama bagi masyarakat penyenggara dengan peran kebudayaan sebagai pematik,” katanya.
Usai pembukaan, para pengunjung dan undangan yang diajak untuk tracking memetik kopi di kebun warga Kelitu yang juga diisi dialog tentang kopi bersama petani, pemerintah desa dan dinas-dinas terkait, komunitas dan masyarakat seraya menikmati kopi Arabika Gayo.
Usai kegiataan ini, nanti rangkaian festival kopi ini akan dilanjutkan dengan pertunjukan seni budaya Lomba Didong dan Jazz Panen Kopi di Minggu malam (12 November 2023).
Sementara itu, Untuk rangkaian Festival Panen Kopi ini setelah di desa Kelitu akan dilanjutkan di Bukit Sama 18-19 dan Paya Tumpi Baru 25- 26 November 2023.
“Seperti tahun sebelumnya juga bagi pengunjung yang motret bisa mengikuti lomba foto Festival Panen Kopi dengan hadiah uang tunai plus sertifikat,” katanya.