ALIBI.id [3/11/2023] – Sejumlah Aliansi masyarakat yang terdiri dari MUI, PGI, tokoh hingga warga umum akan menggelar aksi akbar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).
Aksi damai bertajuk Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina ini digelar dalam rangka mengecam serangan Israel yang belakangan menewaskan ribuan orang.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan aksi tersebut adalah puncak ekspresi publik yang mendukung kemerdekaan Palestina.
“Apa yang dilakukan Israel genosida terburuk dan kejahatan perang ini telah timbulkan empati global, global alliance among state and civil society. Banyak negara kekuatan publik ditunjukkan, termasuk Indonesia,” kata Sudarnoto dalam konpers di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/11).
“Insyaallah 5 (November), Ahad, jam 06.00 WIB sampai selesai Aliansi Rakyat Indonesia lintas agama, ormas, golongan, siapa saja, diundang ikut aksi bela Palestina,” imbuh dia.
Sudarnoto mengatakan orasi akan disampaikan beragam pimpinan lintas ormas agama Islam, Kristen, Buddha, hingga Hindu. Menlu RI Retno Marsudi hingga pimpinan DPR juga disebut akan hadir menyampaikan orasi.
“Yang akan sampaikan orasi Bu Menlu, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Ketua DPD diwakilkan. Tokoh lintas agama juga akan sampaikan orasi. Ini ungkapan nurani kebangsaan dan kemanusiaan,” katanya.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan harapannya, aksi akbar akan dihadiri setidaknya 2 juta orang.
“Bung Karno luar biasa tolak Israel, tegas nyatakan selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina, maka selama itu Israel penjajah dan Indonesia tidak buka hubungan dengan Israel. Kita lanjutkan peran bersejarah itu,” ujar dia.
“Acara sudah dapat izin, di Monas, insyaallah tidak kurang dari 2 juta peserta yang akan hadir. Insyaallah 1 juta buruh juga bisa datang. Bisa menujukkan Indonesia tidak main-main dalam konstitusi, menolak penjajahan,” jelasnya.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis memastikan meski ada sejumlah tokoh politik hadir, tokoh-tokoh tersebut akan membawa nama Indonesia. Ormas keagamaan boleh membawa atribut khas, namun tidak dengan partai yang hadir.
Ia menambahkan, pengamanan akan disiapkan agar aksi akbar berlangsung damai. Persiapan acara seperti penyiapan panggung, toilet, hingga ambulans akan dimulai besok.
Acara dijadwalkan berlangsung maksimal pukul 10.00 WIB agar kondusif dan memudahkan massa dari luar kota.
“Kita sudah ada kesepakatan bawa ormas masing-masing tapi bawa nama Indonesia. HNW nggak bawa partainya, nggak bawa politiknya, datang atas tokoh bukan partainya. Saya pertegas,” kata dia.
“Ormas silakan bawa atribut. Tapi Kita tidak mau bendera atau atribut bertentangan dengan RI, provokasi. Nanti mungkin ada Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), Banser, pengamanan sikapi dengan baik. Jangan sampai tidak damai, kita ingin produktif,” katanya. (Kumparan)