ALIBI.id [20/5/2023] – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan tim pemantau kondisi satu anak gajah sumatra yang sebelumnya diselamatkan setelah terkena jerat di Kawasan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.
Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza mengatakan, pemantauan tersebut untuk memastikan kondisi kesehatan anak gajah liar tersebut tetap dalam keadaan baik.
Anak gajah liar tersebut sempat dirawat karena terkena jerat. Setelah dirawat, anak gajah dilepas kembali ke kawasan hutan. Tim BKSDA akan terus memantau kondisi kesehatan anak gajah tersebut.
Baca juga: Basarnas evakuasi jenazah WN Filipina di perairan Aceh
Sebelumnya, BKSDA Aceh menerima informasi ada anak gajah terkena jerat di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) Gampong Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya pada Rabu (17/5/2023).
Berdasarkan informasi, tim BKSDA bersama kepolisian, personel Badan Kesatuan Pengelolaan Hutan, dan masyarakat mencari anak gajah tersebut dan berhasil ditemukan setelah pencarian selama 45 menit.
Berdasarkan hasil observasi tim medis BKSDA, anak gajah sumatra tersebut berjenis kelamin jantan, berusia 3 tahun hingga 3,5 tahun dengan berat mencapai 658 kilogram.
Baca juga: BKSDA selamatkan gajah terkena jerat rusa di Aceh Jaya
Diketahui, kondisi anak gajah terlibat sehat karena saat terjerat berada di dekat alur sungai dengan pakan mencukupi. Saat ditemukan, jerat menempel di kaki depan sebelah kanan.
Tim medis harus membius anak gajah tersebut untuk melepaskan jerat dari tali tambang yang teridentifikasi dipasang untuk perburuan rusa. Tim medis juga memberikan antibiotik dan vitamin.
Setelah dilakukan perawatan terhadap kaki yang terkena jerat, anak gajah itu disadarkan dari biusnya dan perlahan bergerak menuju hutan. (MOL)