ALIBI.id [20/9/2023] – Seorang mahasiswi tewas akibat terseret banjir di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa (19/9/2023). Kejadian itu terjadi setelah korban memutuskan menerobos banjir ketika hendak menuju kampus pada pukul 13.00 WIB.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Selatan, Epa Dekhi menyebut, korban bernama Exwin Kartika Fau (19) warga Desa Orahili, Kecamatan Fanayama kabupaten setempat. Dia terseret banjir di jembatan Ndrekha.
“Dia nekat menerobos banjir yang arusnya memang pada saat itu cukup deras, yang menyebabkan korban terseret arus banjir,” jelas Epa Dekhi, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Banjir kepung Matangkuli Aceh Utara, warga mulai mengungsi
Dikatakannya, upaya pencarian dan pertolongan sempat terhadap korban terkendala derasnya arus banjir, sehingga dengan alasan keamanan, tim harus menunggu sampai situasi kondusif untuk dilakukan pencarian.
Setelah dilakukan pencarian, pada pukul 18.30 WIB tim gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jasad korban ditemukan pada jarak 100 meter dari lokasi kejadian, dan kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
“Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB kemarin. Tim saat itu belum langsung bisa melakukan pencarian dan pertolongan karena memang arus banjir ini sangat deras dan kondisi masih hujan deras,” kata Epa.
Baca juga: Empat sungai meluap, banjir rendam Aceh Utara
Lebih lanjut, Epa merinci wilayah terdampak banjir mencakup empat kecamatan yakni Kecamatan Luahagundre, Fanayama, Teluk Dalam, Toma dan Onolalu. Selain banjir, cuaca ekstrem juga memicu terjadinya tanah longsor di dua titik, yakni di Kecamatan Onolalu dan Kecamatan Teluk Dalam.
Dikatakannya, material longsor di Onolalu sampai saat ini masih memutus akses lalu lintas, sedangkan longsor di Teluk Dalam masih dapat dilalui kendaraan.
Dia menjelaskan, tim gabungan masih melakukan pengawasan dan berjaga di lokasi longsoran untuk alasan keamanan. Adapun pembersihan material lumpur belum dapat dilakukan karena keterbatasan alat.
“Longsor ada dua titik di Onolalu, saat ini material longsoran menutup jalan sehingga tidak dapat dilalui. Kemudian ada juga di jalan nasional yang menghubungkan Teluk Dalam menuju kota, namun masih dapat dilalui,” jelasnya.
Epa menyebut, hingga Rabu (20/9/2023), banjir masih belum surut, dengan ketinggian air berkisar 20 hingga 150 sentimeter. Begitu pun, hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur di beberapa wilayah Kabupaten Nias Selatan.