ALIBI.id [15/12/2022] – Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan Aceh meluncurkan klinik pelayanan kesehatan hewan dan hotline Crisis Center Penyakit Mulut dan Kuku Aceh, dengan memakai jalur kontak No HP: 081269311600, di komplek Laboratorium Dinas Peternakan Aceh, Kamis (15/12/2022).
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh T Robby Irza, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Aceh, menyampaikan apresiasi kepada Satgas Penanganan PMK Aceh dan Satgas Penanganan PMK Kabupaten/Kota se-Aceh yang terus bekerja keras untuk Pengendalian PMK di Aceh.
Baca juga: Akhirnya, Aceh bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK)
“Terima kasih dan apresiasi tinggi Pemerintah Aceh kepada Satgas PMK Aceh dan Kabupaten/kota se-Aceh serta para vaksinator yang telah bekerja keras mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK di Bumi Serambi Mekah, sehingga saat ini Aceh telah zero report case kasus PMK,” ujar Robby.
Robby mengungkapkan, peluncuran klinik kesehatan hewan ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan hewan kepada masyarakat di Aceh, serta mempercepat pengendalian PMK, agar kasus PMK di Aceh dapat segera teratasi menuju Aceh Bebas PMK.
Bisa memberi kemudahan bagi masyarakat dalam merawat ternaknya.
“Penularan PMK di Aceh begitu cepat tersebar hingga ke 20 kabupaten/kota. Namun berkat kerja keras Satgas PMK, dan dengan dukungan serta kolaborasi seluruh pihak, penyebaran tersebut sudah dapat dikendalikan. Alhamdulillah, Kita bersyukur bahwa saat ini ada tiga kabupaten yang sudah bebas PMK, yaitu Simeulue, Aceh Tengah dan Bener Meriah,” kata Robby.
Baca juga: Polisi klaim 46 ribu lebih hewan ternak di Aceh sembuh dari PMK
Robby mengungkapkan, selama ini Pemerintah di semua tingkatan terus berupaya meningkatkan pencegahan dan penanganan PMK, melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Dan sebagai Langkah selanjutnya, Pemerintah Aceh pada hari ini akan meluncurkan program Layanan Kesehatan Hewan Se-Aceh.
Robby menambahkan, disamping optimalisasi penanganan PMK melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi. Layanan ini juga diharapkan bisa memberi kemudahan bagi masyarakat dalam merawat ternaknya, sehingga dengan demikian, potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK kepada masyarakat khususnya peternak, dapat diminimalisir.
“Saya mengharapkan kepada masyarakat luas, agar bisa memanfaatkan layanan ini dengan sebaik-baiknya, dan untuk itu, kepada seluruh pemangku kebijakan terkait, saya minta untuk meningkatkan kinerja, kerjasama dan kolaborasi, demi terwujudnya layanan Kesehatan hewan yang terbaik bagi masyarakat Aceh,” ungkapnya.
Baca juga: Pj gubernur Aceh apresiasi penanganan PMK di kabupaten dan kota
Discussion about this post