ALIBI.id [21/7/2023] – Pemerintah Aceh bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh, menyelenggarakan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema “Kolaborasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Aceh” dalam rangkaian Festival Meuseuraya 2023 bertempat di Hermes Hotel, Selasa (18/7/2023).
Kegiatan tersebut bertujuan menindaklanjuti saran kebijakan yang disampaikan oleh Bank Indonesia Perwakilan Aceh kepada Pemerintah Aceh dalam bentuk Blueprint dan Roadmap Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan Syariah Aceh.
Baca juga: Bank Indonesia siap hadapi PPLP Aceh di laga perdana
Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh, Amirullah, menyebutkan, sejumlah kesepakatan sejumlah pihak pemangku kebijakan yang mengikuti diskusi itu. Di antaranya adalah meningkatkan pembiayaan zakat pada usaha sektor produktif yang akan dikawal oleh Baitul Mal dan Kemenag.
“Kemudian kita juga menyepakati sejumlah stakeholder seperti UIN Ar Raniry, MPU, OJK dan Pemerintah Aceh akan membentuk lembaga penerima wakaf tunai (BWA) dengan nazir tersertifikasi,” kata Amirullah.
Lebih kata Amirullah, peningkatan pembiayaan dan pendampingan untuk UMKM juga menjadi perhatian semua stakeholder dalam diskusi tersebut. Program ini akan menjadi tanggung jawab lembaga keuangan di Aceh.
Baca juga: Achmad Marzuki minta Bank Aceh jadi motor penggerak pembangunan di Aceh
Adapun Peserta FGD yang hadir adalah perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh, Perwakilan Perbankan Syariah, Otoritas Jasa Keuangan, Bappeda Aceh, Dewan Syariah Aceh, Biro Perekonomian Setda, Dinas Koperasi dan UKM Aceh.
Selanjutnya juga hadir perwakilan Dinas Syariah Islam Aceh, Baitul Mal Aceh, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry, Kanwil Kementerian Agama, Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, dan Masyarakat Ekonomi Syariah Aceh.