Alibi.id [29/7/2022] – Setelah sukses menyelenggarakan Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2022 pada tanggal 22 – 25 Juni lalu, Museum Aceh akan kembali menghadirkan pameran temporer yang tidak kalah menarik.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui UPTD Museum Aceh akan menggelar Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh 2022 pada tanggal 1 – 5 Agustus 2022 di area terbuka (outdoor) Komplek Museum Aceh, Banda Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal mengatakan Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh 2022 digelar sebagai upaya memperkenalkan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terutama generasi muda terhadap museum.
“Pameran ini juga bertujuan memperkenalkan fungsi dan keberadaan museum sebagai pusat informasi yang menyimpan rekam jejak sejarah dan budaya Aceh di masa lampau,” tutur Kadisbudpar Aceh, Kamis (28/07/2022).
Almuniza menegaskan, setelah sukses dengan pelaksanaan Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara bulan lalu, Museum Aceh kini terbukti bukan lagi sebagai tempat untuk memenuhi tugas sekolah atau tujuan penelitian saja, melainkan jadi destinasi wisata edukasi yang menyenangkan untuk semua kalangan.
“Pameran Nasional Alat Musik Tradisional kemarin berhasil mendatangkan seribuan pengunjung setiap harinya, ini menunjukkan minat masyarakat mengunjungi Museum Aceh sudah sangat meningkat. Karena itu kita kembali hadirkan pameran yang atraktif kali ini,” ujar Almuniza.
Mantan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh itu pun menyampaikan pameran literasi yang digelar awal Agustus ini bukan hanya untuk para pecinta sejarah dan budaya Aceh saja, tetapi juga sangat layak dinikmati oleh generasi muda Indonesia terutama generasi muda Aceh.
Kepala Museum Aceh Mudha Farsyah menambahkan, pameran literasi ini merupakan kegiatan rutin Museum Aceh dalam rangka pemanfaatan, penyajian dan pengenalan berbagai buku sebagai bahan literasi warisan budaya bangsa kepada masyarakat dan generasi muda.
Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh 2022, kata Mudha, dikemas dalam serangkaian kegiatan yaitu pameran koleksi buku dari berbagai perpustakaan selain Perpustakaan Museum Aceh, bazar buku dari berbagai penerbitan/toko buku, dan kajian literasi tematik yang berlangsung setiap harinya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya Aceh kepada masyarakat luas melalui pameran berbagai jenis literatur koleksi Perpustakaan Museum Aceh dan para partisipan,” ujar Mudha Farsyah.
Discussion about this post