Alibi.id [27/7/2022] – Salah satu destinasi wisata di pulau Sabang yang tak boleh dilewatkan adalah gua Sarang. Karena, gua di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang atau tepatnya di antara Pantai Pasir Putih dan Lhong Angen ini posisinya percis berhadapan dengan Samudera Hindia.
Untuk sampai di gua Sarang, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar satu jam 40 menit. Awalnya, wisatawan berangkat dari Pelabuhan Ulee Lheue kota Banda Aceh mengunakan kapal cepat ke Pelabuhan Balohan, Sabang.
Sesampainya di pelabuhan, wisatawan harus melanjutkan perjalanan selama 40 menit mengunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Kendati menempuh perjalanan yang tidak sebentar, wisatawan sebenarnya tak perlu khawatir akan merasa bosan. Sebab, perjalanan menuju gua Sarang bisa dibilang sebuah perjalanan yang medannya ‘ekstrem’.
Bukan akibat kondisi jalan yang rusak, melainkan jalanan yang naik-turun disertai tikungan-tikungan tajam. Belum lagi kondisi jurang menghimpit jalan dan tebing rentan longsor, niscaya membuat jantung wisatawan berdebar-debar selama perjalanan menuju gua Sarang.
Tapi, jangan berkecil hati atau merasa ketakutan dengan kondisi perjalanan ke sana. Selain jalanan yang ‘ekstrem’, mereka akan menikmati pemandangan alam, seperti panorama pegunungan, hamparan laut biru nan jernih serta perkampungan penduduk setempat.
Detik-detik mendekati lokasi gua sarang, pemandangan yang disuguhi semakin menyejukan mata. Keasrian hutan lindung yang lebat dan berwarna hijau di kedua sisi jalan membuat pikiran yang sebelumnya penuh menjadi rileks.
Mata pun kian terhipnotis, saat Tim Tagar sampai di area gua Sarang. Di sana, warna pegunungan yang terlihat hijau dari kejauhan menyatu dengan hamparan kejernihan air laut yang terlihat berwarna tosca.

Bukan tak mau berlama-lama menikmati keindahan Sang Pencipta, Tim Tagar memutuskan untuk memasuki area gua. Ternyata, untuk masuk ke gua Sarang setiap individu dikenakan biaya tiket masuk.
Tapi, tenang saja, wisatawan domestik atau mancanegara cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 5000 saja untuk setiap individunya. Lalu, wisatawan dapat menikmati langsung laut lepas yang percis berhadapan dengan Samudera Hindia.
Jika memperhatikan secara detail, wisatawan tak hanya melihat hamparan laut lepas. Mereka juga akan melihat gugusan pulau-pulau kecil yang memikat untuk berlama-lama di sana.
Dengan keindahan alam tak terbantahkan ini, maka tak heran gua Sarang menjadi salah satu destinasi di Sabang yang tak pernah sepi pengunjung.
Menurut salah satu pengelola wisata gua Sarang Mukhlis bukan hanya wisatawan domestik yang sering singgah di sana, melainkan wisatawan mancanegara. Biasanya, mereka memang berbondong-bondong untuk berlibur ke sana saat weekend tiba.
“Kalau paling ramai itu biasa hari weekend Sabtu dan Minggu,” ujar Mukhlis beberapa waktu lalu.
Puas di area gua Sarang, saatnya memasuki gua Sarang. Pintu masuk gua yang dihuni dan dijadikan sarang oleh burung walet ini berlokasi di kaki tebing perbukitan yang menjorok ke bibir pantai.
Sehingga, bagi wisatawan yang ingin masuk ke gua, anda harus turun dari puncak gua Sarang. Di sana, anda akan menuruni ratusan anak tangga yang akan memacu adrenalin.
Anda patut bersyukur, kata Mukhlis dulu tidak ada anak tangga. Untuk sampai lokasi tujuan, wisawatan mesti menggunakan tali.

“Sekarang sudah mudah karena turunnya pakai tangga kalau dulu pengunjung masih turun pakek tali,” ujarnya.
Jangan takut kelelahan ketika menuruni ratusan anak tangga, karena saat sampai semua lelah pasti terbayar lunas saat sampai ke tujuan. Tak hanya menyegarkan mata, pemandangan indah di sana dapat diabadikan dalam sebuah foto.
Bagi Anda si generasi millenial, tersedia spot foto yang ‘kekinian’. Sebab, ada dua pasang ayunan yang diletakkan secara strategis berlatarkan laut berwarna biru tosca dan gugusan pulau-pulau kecil di sekitar gua Sarang.
Salah satu pengunjung asal Banda Aceh, Ulfah mengaku terkagum-kagum dengan keindahan gua Sarang. Apalagi, Ulfah yang sempat berlibur ke pantai gua Sarang belum sempat sampai ke puncak.
Makanya, ia penasaran ingin melihat pemandangan yang ada di sana.
Sekarang sudah mudah karena turunnya pakai tangga kalau dulu pengunjung masih turun pakek tali.
“Pas pertama saya kesini, belum sempat turun kebawah sebab belum dibuat tangganya, makanya saya sempatkan lagi,” ucapnya.
Ulfah yang semula tahu wisata gua Sarang melalui media sosial tak menyesal datang ke gua Sarang. Sebab, pemandangan yang disuguhkan menurutnya tak kalah dengan tempat wisata di ujung Timur Indonesia, Raja Ampat.
“Mirip wisata yang ada di Raja Empat. Sangat bagus dan masih begitu alami,” tuturnya.
Kendati tidak ada batasan waktu untuk berwisata ke gua Sarang, Tim Tagar merekomendasikan Anda untuk datang ke lokasi saat matahari terbit alias sunrise atau saat matahari terbenam pada sore hari alias sunset.
Namun, Anda tetap harus memperhatikan jadwal keberangkatan dari kapal yang dijadikan alat transportasi menuju gua Sarang.
Berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, kapal yang menyebrang dari Pelabuhan Ulee Lheue ke Pelabuhan Balohan, Sabang, dilakukan lima kali dalam sehari.
Tiga kali penyebarangan menggunakan kapal lambat dan dua kali penyeberangan menggunakan kapal cepat.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan waktu penyebrangan. Kapal lambat dari Ulee Lheue-Balohan memang beroperasi setiap hari, namun jamnya terbagi tiga waktu, yakni 07.30 WIB, 10.30 WIB, dan 14.30 WIB dengan estimasi perjalanan selama dua jam.

Sedangkan jam operasi kapal cepat terbagi dua, yaitu pada 10.00 WIB dan 16.00 WIB dengan estimasi perjalanan selama satu jam.
Sama halnya dengan waktu penyebrangan kapal lambat dari Ulee Lheue-Balohan, penyebrangan Balohan-Ulee Lheue juga melayani lima kali penyeberangan. Kapal lambat beroperasi selama tiga kali dalam sehari pada 08.00, 10.00, dan 14.30 serta kapal cepat beroperasi pada 10.00 dan 14.30.
Tak hanya dapat mencuci mata dengan pemandangan yang indah, pemilihan waktu yang tepat ketika berkunjung ke sana membantu Anda mendapatkan foto yang tak indah. Istilahnya sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.
Selain jalan-jalan, lokasi wisata gua Sarang, ternyata lokasi gua Sarang menawarkan hiburan lain. Anda yang hobi berenang, snorkeling, dan diving, bisa melakukan aktivitas tersebut di gua Sarang .
Bagi Anda yang hobi berkemah, tak perlu berkecil hati. Karena, lokasi gua Sarang juga bisa dijadikan alternatif untuk berkemah.
Gua Sarang bukan satu-satunya lokasi wisata yang dapat ditemui di Sabang. Sebab, ada banyak destinasi wisata bahari lain yang juga layak dijadikan destinasi wisata di Sabang.
Kilometer Nol Indonesia, Pulau Rubiah, Pantai Sumur Tiga, Iboih merupakan destinasti wisata yang menawarkan keindahan biota laut di Sabang yang tak boleh Anda lewatkan.
Discussion about this post