ALIBI.id [22/9/2023] – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh bersama Yayasan Syeikh Zayed Uni Emirat Arab (UEA) kembali mengadakan pertemuan dan membahas lanjutan terkait kerja sama kedua lembaga.
Pertemuan dan silaturrahmi ini dihadiri para pimpinan Yayasan Syeikh Zayed UEA, Kakanwil Kemenag Aceh Azhari, Kabag TU Ahmad Yani, digelar di Kantor Wilayah Kemenag Aceh di Banda Aceh, Rabu (20/9/2023).
“Selamat datang para Syeikh di tempat kami. Ini menjadi momen kebahagiaan bagi kami dan semoga memberi manfaat dan berkah bagi kita semua dalam melayani umat,” kata Kakanwil Kemenag Aceh Azhari.
Azhari juga menjelaskan tentang kondisi kekinian di Aceh, dimana masyarakat yang mayoritas muslim tetap hidup rukun dengan semua minoritas, tenang dan damai.
Baca juga:
Ia mencontohkan Gampong Peunayong, di daerah tersebut warga dengan berbagai latar belakang agama hidup damai, tiap agama memiliki tempat ibadah masing-masing.
“Tetapi mereka dapat hidup berdampingan tanpa adanya gesekan, malahan saling membantu satu sama lain,” kata Azhari.
Menurutnya, nilai wasathiyah dan tasamuh (toleransi) berkembang dengan baik di Aceh. Azhari juga mengatakan para penyuluh agama Islam di Aceh juga mempunyai peran yang mumpuni dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Demikian juga di madrasah, kita menebarkan tatacara moderasi beragama melalui pendidikan, sehingga nilai-nilai kebaikan dapat diterapkan dengan tepat bagi siswa-siswa madrasah,” ucapnya.
“Begitu juga, Islam di Aceh sangat moderat dan anti kekerasan, dan membentuknya dimulai dari pendidikan. kami juga berharap agar lulusan madrasah dibuka jalan untuk melanjutkan studi ke Uni Emirat Arab,” imbuhnya.
Baca juga:
Azhari berharap, mitra kedua lembaga ini ke depannya dapat melakukan kerja sama yang lebih luas, melibatkan banyak pihak seperti Pemerintah Aceh dan DPRA.
Kerja sama ini akan meliputi pembangunan masjid yang sedang dijajaki di Indonesia bagian timur dan barat, dan Aceh masuk pilihan yayasan dari ibu kota UEA, Abu Dhabi. Selain pembangunan masjid, juga akan ada sarana pendukung lain di sekitarnya.
Pihak Yayasan Syeikh Zayed UEA menyatakan sangat tertarik dengan Aceh, dan berharap tindaklanjut kerja sama yang akan dilakukan dapat berjalan maksimal dan memberi manfaat ke masyarakat.
Setelah mendengar pendapat dari Kanwil Kemenag Aceh, mereka juga mengakui keterbukaan masyarakat Aceh dalam menerima pihak luar, dan tidak bersifat eksklusif dan punya banyak potensi. Hal ini akan mempermudah jalan dan peluang kerja sama yang lebih besar di berbagai sektor.