ALIBI.id [31/11/2022] – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2022 di Asembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).
Dalam pertemuan itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) melalui pidatonya mengingatkan kondisi ancaman resesi yang mungkin akan terjadi terhadap Indonesia pada tahun 2023. Dia mengingatkan agar semua pihak waspada, apalagi ada prediksi ekonomi global yang tak menentu.
“Di 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada. Saya setuju bahwa kita harus optimis, tetapi tetap hati-hati dan waspada,” ungkap Joko Widodo.
Baca juga: Achmad Marzuki minta dukungan TNI AD percepat pembangunan Aceh
Selanjutnya Jokowi menyampaikan ekspor Indonesia juga bisa turun di tahun depan, akibat dampak kebijakan nol Covid-19 yang diterapkan oleh China. Kemudian, melemahnya ekonomi di berbagai negara maju juga berakibat dengan turunnya permintaan komoditi dari Tanah Air.
“Ekspor kita ke China itu gede banget, Uni Eropa juga gede. Oleh sebab itu hati-hati, hati-hati”.
“Di Uni Eropa pelemahan ekonomi pasti, resesinya tinggal ditunggu saja, kita tunggu saja. Di Amerika juga sama, Fed Fund Rate ( suku bunga antarbank) terus naik artinya ngerem pertumbuhan. Ekspor kita ke sana juga gede banget, ekspor kita ke China itu gede banget, Uni Eropa juga gede. Oleh sebab itu hati-hati, hati-hati,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan pemerintah baik pusat dan daerah agar tidak mempersulit arus modal yang masuk dalam rangka investasi, sebagai kunci pertumbuhan ekonomi.
“Tahun lalu target kita Rp900 triliun tercapai, tahun ini Rp1.200 triliun, insya Allah tadi baru saja saya diberikan laporan oleh Menteri Investasi juga bisa tercapai. Tetapi tahun depan Rp1.400 triliun itu bukan angka yang kecil, bukan angka yang kecil karena semua negara berebut investasi, bersaing merebut investor,” ungkapnya.
Terakhir, Presiden mengajak agar pemangku kepentingan baik di pusat dan daerah supaya menjaga konsumsi rumah tangga yang saat ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, kemudian melakukan transformasi ketergantungan konsumsi ke produksi.
“Hati-hati mengenai pasokan pangan, hati-hati mengenai pasokan energi yang harus betul-betul kita jaga, agar konsumsi rumah tangga tetap tumbuh dengan baik sehingga kita akan sesuai dengan target yang telah kita buat,” tandas Jokowi.
Baca juga: Cegah persengketaan, Pemerintah Aceh percepat persertipikatan tanah
Discussion about this post