ALIBI.id [22/2/2022] : Pemerintah menyatakan telah merealisasikan pemasangan jaringan gas rumah tangga terhadap masyarakat miskin dan pedagang kecil di Aceh sebanyak 24.298 sejak 2015-2020, sedangkan untuk 2021 masih dalam tahapan uji coba.
“Dalam kurun 2015-2020, semuanya sudah selesai dilaksanakan pemasangan melalui pendanaan APBN pada Ditjen Migas KESDM, untuk 2022 tidak ada penambahan,” kata Kepala Bidang Migas ESDM Aceh Dian Budi Dharma di Banda Aceh, Selasa (22/2/2022) diberitakan laman Antara.
Dharma mengatakan, puluhan ribu jaringan gas tersebut sudah terpasang dan dinikmati oleh masyarakat di beberapa kabupaten/kota di Aceh diantaranya Kota Lhokseumawe, Langsa, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.
Dharma merincikan, 24.298 jaringan gas yang terpasang tersebut terdiri dari 3.997 jaringan di Kota Lhokseumawe pada 2015, ada 4.000 jaringan di Kabupaten Aceh Utara pada 2016, lalu 2.000 jaringan gas kembali terpasang di Lhokseumawe pada 2017.
“Kemudian, sebanyak 4.490 jaringan tersambung di Aceh Utara pada 2019, dan 5.811 jaringan di Kota Langsa pada 2020, di tahun yang sama juga disambungkan 4.000 jaringan gas di Aceh Tamiang pada 2020,” ujarnya.
Untuk pemasangan jaringan gas, kata Dharma, sumber anggarannya berasal dari Ditjen Migas Kementerian ESDM. Sementara Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas ESDM berperan dalam pendataan calon penerima sambungan jaringan gas tersebut.
“Peran pemerintah daerah terutama pada pendataan calon penerima sambungan, diprioritaskan pada masyarakat miskin yang biasanya menerima gas tabung 3 kg dan pelanggan kecil (pengusaha mikro),” katanya.
Selain itu, lanjut Dharma, pemerintah daerah juga berperan dalam percepatan proses perizinan, diantaranya izin penggalian jaringan pipa serta izin penempatan bangunan kontrol yang berada di fasilitas umum milik pemerintah daerah.
Dharma menambahkan, pada akhir 2022 nanti, belasan ribu masyarakat miskin dan pedagang kecil di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Aceh Timur juga bakal menikmati jaringan gas yang telah dipasang pada 2021 lalu.
“Yang pada 2021 gasnya belum masuk dan belum termanfaatkan, juga masih uji coba, jadi belum dianggap terpasang, tapi selesai konstruksi pipanya. Biasanya paling lambat akhir 2022 baru termanfaatkan yang pembangunan 2021, Insya Allah,” demikian Dharma.
Discussion about this post