Alibi.id [29/7/2022] – Aceh begitu terkenal dengan masakan kuliner tradisionalnya, begitu banyak pilihan kuliner khas Aceh yang bisa di daerah yang dijuluki Serambi Mekah ini. Salah satunya ialah gulai jruek drien (asam durian).
Di Aceh biasanya gulai jruek drien (gulai asam durian) yang bisa Anda temukan di pesisir pantai barat selatan. Gulai asam durian ini awalnya berasal dari Kabupaten Aceh Selatan dan Abdya. Lambat laun kini bisa juga ditemukan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Jaya.
Gulai jruek drien ini dibuat melalui proses fragmentasi durian. Biasanya durian tersebut sudah yang menjadi asam, dengan prosesnya dipisahkan dari biji dan ditampung dalam stoples dalam kurun waktu tertentu. Jika duriannya semakin asam dan pekat, maka kualitas rasanya semakin nikmat.
Kalau tidak pernah makan mungkin lain rasanya, tapi kalau sudah biasa membuat ketagihan.
“Tapi sekarang durian yang masih baru pun bisa dibuat gula jruek, rasanya juga enak,” kata Marziah, pembuat gulai jruek drien yang ditemui di Teunom, Aceh Jaya beberapa waktu lalu.
Marziah menyebutkan, proses pembuatan gulai jruek drien ini terbilang sangat sederhana. Ia biasanya menyiapkan terlebih dahulu sayur-sayuran yang diperlukan, misalnya, daun singkong, terong, kacang panjang, daun tapak leman, dan daun jeruk perut.
Seluruh sayuran tersebut dipotong sesuai dengan selera. Kemudian kata dia, dimasukkan seluruh sayuran tersebut ke dalam wajan yang telah disediakan.
“Lalu kita aduk jruk drien dengan sayuran yang telah dipotong tadi. Agar penampilan jruek drien semakin memikat, tambahkan udang ke dalam gulai ini, tanpa udang bukan gulai jruk namanya,” katanya.
Selanjutnya, tambahkan air dan garam berserta rempah-rempah sebagai penyedap rasa. Tunggu hingga semua sayuran tadi empuk dan betul-betul masak, dan jruek drien siap disantap.
“Kalau tidak pernah makan mungkin lain rasanya, tapi kalau sudah biasa membuat ketagihan,” ungkapnya.
Gulai jruek drien ini sambungnya sangat jarang ditemukan dijual warung nasi. Maka jika ingin mencicipinya harus terlebih dahulu memesannya.
“Kerena tidak semua orang sini bisa membuatnya. Saya hanya membuat biasanya cukup untuk keluarga saja,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal Aceh sendiri telah lama dikenal sebagai provinsi dengan ragam kulinernya yang lezat dan kaya dengan rempah-rempah yang dikenal di dunia.
“Kuliner-kuliner Aceh bisa menjadi magnet pariwisata yang membesarkan nama Indonesia di mata dunia dan ragam kuliner Aceh bisa ikut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi positif,” katanya.
Discussion about this post