ALIBI.id [15/2/2023] – Amerika Serikat membantah pernyataan Beijing bahwa Washington telah menerbangkan balon mata-mata di atas wilayah udara China.
China pada Senin (13/2/2023) menuduh Washington menerbangkan 10 balon mata-mata di atas wilayah udaranya sejak Januari 2022, dengan mengatakan “sangat biasa” bagi AS untuk melakukan tindakan itu di wilayah udara negara lain, menurut beberapa laporan.
Baca juga: Balon udara AS sepuluh kali langgar wilayah udara China
Pada Senin (13/2/2023), Gedung Putih dengan tajam membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan “kami tidak menerbangkan balon pengintai di atas China.”
Dilansir Antara, Rabu (15/2/2023), tudingan tersebut dilayangkan China ketika AS menembak jatuh objek tak dikenal keempat selama akhir pekan lalu, setelah sebelumnya menjatuhkan tiga objek serupa.
AS belum mengaitkan tiga objek tersebut dengan negara atau tujuan mana pun, tetapi Washington secara terbuka mengaitkan yang pertama dengan China, dengan mengatakan balon itu adalah pesawat pengintai yang terkait dengan militer China.
Balon itu ditembak jatuh oleh jet tempur F-22 di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari. 2023. China telah mengklaim kepemilikan pesawat itu, tetapi mengatakan itu adalah balon cuaca yang meledak.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa balon-balon yang ditemukan AS yang dikendalikan oleh China telah memberikan kemampuan aditif terbatas pada platform intelijen China lainnya yang digunakan di AS.
“Namun di masa depan, jika China terus memajukan teknologi ini, tentu bisa menjadi lebih berharga bagi mereka,” kata dia.
Baca juga: Intelijen Inggris sebut pasukan Rusia di Ukraina kehabisan senjata
Kirby mengaitkan penemuan tiga pesawat anonim lainnya sebagian dengan peningkatan kewaspadaan wilayah udara AS dan Kanada, setelah penemuan balon yang ditembak jatuh 4 Februari, dengan mengatakan negara-negara tersebut “telah lebih cermat meneliti wilayah udara itu, termasuk meningkatkan kemampuan radar kami.”
Washington dan Ottawa mengoperasikan komando militer gabungan yang dikenal sebagai Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD).
Tiga pesawat tanpa atribut itu terbang di ketinggian yang lebih rendah daripada balon yang ditembak jatuh di atas perairan teritorial AS, dan tepat di batas ketinggian yang digunakan untuk lalu lintas udara komersial, kata Kirby.
AS menggunakan laser untuk mengonfirmasi sifat dan tujuan dari tiga objek tak dikenal yang telah ditembak jatuh dalam beberapa hari terakhir, termasuk melalui upaya berkelanjutan untuk mengumpulkan puing-puing mereka, yang sebagian besar berada di lokasi musim dingin yang terpencil, kata Kirby.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan balon-balon itu adalah bagian dari armada besar balon pengintai China yang digunakan untuk mengawasi lebih dari 40 negara di lima benua.
Baca juga: Beresiko ditahan, Prancis desak seluruh warganya tinggalkan Iran
Tiga objek udara lainnya telah ditembak jatuh untuk sementara, termasuk objek tak dikenal yang ditembak jatuh pada Minggu di atas Danau Huron.
Puing-puing dari pesawat yang ditembak jatuh di atas Danau Huron sekarang kemungkinan berada di perairan yang sangat dalam, ujar dia.
Tidak ada objek tambahan yang sedang dilacak, menurut Gedung Putih.
Kirby mengatakan bahwa Presiden Biden memerintahkan pembentukan tim antarlembaga untuk mempelajari balon dan benda tak dikenal, serta implikasi kebijakannya untuk deteksi, analisis, dan disposisi. (Ant)
Discussion about this post