ALIBI.id [11/6/2023] – Pihak Rektorat Universitas Negeri Makassar (UNM) segera melakukan penyelidikan terhadap oknum yang membawa barang diduga narkotika di lingkungan kampus tersebut hingga membuat nama baik universitas itu menjadi tercemar.
“Soal oknum pelaku, ini yang perlu dipertegas, apakah ada oknum yang memang sengaja untuk mencemarkan nama baik universitas. Itu juga yang akan kami lakukan penyelidikan di kampus,” ucap Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM Prof Andi Muhammad Idkhan kepada wartawan di Kampus UNM Parangtambung Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/6/2023).
Baca juga: Napi sabu di Aceh Timur kabur saat dirawat di rumah sakit
Ia berharap hasil penyelidikan dari internal kampus itu akan bisa diketahui siapa saja yang menjadi bagian dari mereka dan merusak masa depan mahasiswa hingga berdampak pada citra kampus, dan bila ditemukan, pihaknya pun siap membantu dan akan menyerahkan kepada kepolisian agar diproses hukum.
“Mudah-mudahan itu kita bisa dapatkan juga, siapa yang melakukan itu,” katanya.
Berkaitan dengan temuan aparat kepolisian diduga ada peredaran narkoba dalam lingkungan kampus bahkan disebutkan ada bunker narkoba di salah satu ruangan hingga ditempelkan garis polisi, kata Idkhan, itu tidak benar.
Temuan tersebut, kata dia, dari pengamatan langsung hanya brankas kecil di yang ditanam pada salah satu ruangan sekretariat lembaga Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan bukan bunker. Tempat tersebut juga sudah tidak terpakai sejak pandemi COVID-19.
Baca juga: Polisi tangkap pengedar sabu jaringan Aceh di Sulawesi Tenggara
“Ruangan itu mulai kosong semenjak pandemi. Sejak itu sudah dikosongkan. Setelah kejadian yang kami dapatkan ini, pada hari itu juga kami melakukan rapat koordinasi dengan seluruh wakil dekan III, dan melakukan penyisiran secara tertutup,” tuturnya.
Mengenai penutupan lingkungan kampus usai kejadian itu, kata mantan Ketua Jurusan Teknik Mesin ini, bukan hanya kali ini. Sebenarnya, penutupan lingkungan kampus itu dilakukan pada saat tidak ada proses perkuliahan seperti hari Sabtu dan Ahad, itu ditutup.
Soal dampak dari kejadian itu apakah pihak rektorat akan meliburkan mahasiswa dan dapat mengganggu psikologis mereka usai kejadian penyegelan salah satu ruangan di area FBS, kata dia, mahasiswa tetap mengikuti perkuliahan seperti biasa.
Baca juga: Polisi di Aceh Utara giling belasan kilogram sabu
“Kalau hari Senin, ada perkuliahan tetap kita buka, tapi keamanan tetap kita melakukan pemantauan secara mendalam. Tidak ada gangguan sama sekali terhadap proses perkuliahan. Hanya saja, pemberitaan itu membuat mahasiswa was-was juga,” ujarnya.
Kendati kejadian itu menimpa kampus UNM, kata dia, pihaknya akan menyampaikan materi semacam edukasi kepada mahasiswa bahwa kegiatan perkuliahan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Namun demikian, pihak rektorat UNM tetap melakukan koordinasi dengan pihak keamanan untuk memberikan penjelasan kepada mahasiswa, sehingga proses perkuliahan bisa berjalan dengan baik. (Ant)