ALIBI.id [7/4/2023] – Puluhan roket telah ditembakkan dari Libanon ke Israel pada Kamis (6/4/2023), di tengah ketegangan atas penggerebekan di masjid Al-Aqsa Yerussalem.
Mengutip CNN, Jumat (7/4/2023), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sebanyak 34 roket diluncurkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Israel, dengan sebagian besar diintersep tetapi enam mendarat di negara tersebut.
Menurut IDF, ini adalah serangan terbesar sejak perang 2006 antara kedua negara yang menewaskan sekitar 1.200 orang Libanon dan 165 orang Israel.
Pejabat pertahanan IDF mengatakan Israel mengatakan akan “memutuskan tempat dan waktu” untuk menanggapi hujan roket.
Baca juga: Israel masih lakukan kekerasan di Palestina dalam bulan Ramadan
Sejauh ini, tidak ada laporan kematian hingga Kamis sore, dan belum diketahui kelompok di Libanon yang menembakkan roket.
Namun, IDF tetap menyalahkan kelompok militan Palestina Hamas dibalik penembakan roket tersebut.
Angkatan Darat Lebanon mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak memiliki informasi untuk dirilis secara publik saat ini. Hal serupa juga diungkapkan oleh kelompok militan Libanon Hizbullah yang tidak akan memberikan komentar saat ini.
Insiden ini terjadi sehari setelah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tiba di Beirut untuk pertemuan dengan pejabat Hezbollah.
Tegangan sangat tinggi di wilayah tersebut setelah polisi Israel melakukan serangan di masjid al-Aqsa di Yerusalem pada dua kesempatan yang terpisah pada Rabu, saat jemaah Palestina menunaikan ibadah selama bulan suci Ramadan.
Baca juga: Tentara Israel larang warga Palestina masuki Masjid Al-Aqsa
Rekaman dari dalam masjid menunjukkan petugas Israel memukul orang-orang dengan tongkat dan ujung senjata mereka, lalu menangkap ratusan warga Palestina.
Polisi Israel mengatakan mereka masuk ke masjid setelah ratusan pengacau mencoba membarikade diri di dalam.
Insiden ini menimbulkan kecaman luas dari dunia Arab dan Muslim, dan memicu serangan roket balasan dari Gaza ke Israel.
“Apa yang kita lihat terjadi di perbatasan Lebanon jelas merupakan konsekuensi dan reaksi terhadap apa yang kita lihat terjadi di Al-Aqsa,” ujar Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. [CNN]
