ALIBI.id [28/10/2023] – Elon Musk tiba-tiba buka suara, khususnya mengenai kemungkinan Perang Dunia (PD III). Hal ini diungkapkannya dalam akun X nya, Senin (23/10/2023). Ia mengatakan bahwa dunia sedang bergejolak. Ini terlihat dari perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas di Palestina.
Miliarder teknologi Elon Musk mengatakan pada hari Senin bahwa perang antara Israel dan Hamas di Gaza, dan perang yang sedang berlangsung oleh Rusia di Ukraina, meningkatkan potensi Perang Dunia III.
“Kita perlu mencari perdamaian di Ukraina, dan saya pikir kita perlu memulihkan hubungan normal dengan Rusia,” kata Musk dalam sebuah pembicaraan di platform media sosialnya X pada Senin (23/10/2023).
“Perang Dunia III adalah risiko peradaban yang mungkin tidak dapat kita pulihkan. Jadi kita perlu memprioritaskan menghindari Perang Dunia III, itu yang penting,” ujarnya. “Dan bukan apa yang terjadi pada Perang Dunia I dan konflik regional dengan cepat menjadi konflik global.”
Miliarder tersebut sebelumnya telah menawarkan proposal untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang berpotensi menyerahkan sebagian besar wilayah Ukraina ke Rusia. Ia menyerukan gencatan senjata lagi pada hari Senin, dengan mengatakan perang melawan Rusia “tidak ada gunanya.”
Saran Musk dicemooh oleh para pejabat Ukraina karena dianggap tidak memulai. “F- off adalah balasan diplomatis saya kepada Anda @elonmusk,” diplomat Ukraina Andriy Melnyk menanggapi usulannya pada bulan Oktober 2022.
Namun, miliarder tersebut tetap menjadi sosok yang berpengaruh dalam perang tersebut, dengan memanfaatkan teknologi internet Starlink miliknya yang memungkinkan sebagian besar militer Ukraina berada di garis depan.
Di tengah pecahnya perang baru antara Israel dan Hamas di Gaza, yang dipicu awal bulan ini oleh serangan mendadak Hamas ke Israel, Musk mengatakan kekuatan Amerika Serikat (AS) dapat diuji oleh aliansi antara Rusia, China, dan Iran.
“Kami tidak memiliki keuntungan besar dalam hal kekuatan industri,” katanya mengenai AS yang menghadapi aliansi tersebut.
“Fondasi perang adalah kekuatan ekonomi, terutama hasil industri, pada dasarnya berapa banyak tank, senjata, dan drone yang dapat Anda buat, dibandingkan dengan pihak lain.” (CNBC Indonesia)