ALIBI.id [8/11/2022] – Pelajar tersangka pembunuh bayi di Tulungagung memperagakan 51 adegan sehingga jumlah ini bertambah dari sebelumnya dipoyeksikan 47 adegan sebagaimana berkas acara pemeriksaan.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mochamad Ansori di Tulungagung, Senin (7/11/2022), memastikan bayi yang ditemukan dalam kondisi meninggal di penampungan air toilet kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih hidup sebelum ditinggal ibunya usai melahirkan darurat di kamar mandi tersebut.
“Fakta ini diketahui dari hasil rekonstruksi kejadian di gedung Satreskrim Polres Tulungagung,” katanya.
Pelaku melahirkan bayi perempuan seorang diri tidak ada yang membantu proses persalinan.
Salah satu fakta penting yang terkonfirmasi dalam reka ulang kejadian itu adalah proses kelahiran bayi yang dilakukan secara darurat oleh tersangka di tengah tugas lapangan yang dilakukannya di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Polres Majalengka tangkap ibu buang dan bunuh bayi usai melahirkan
“Proses kelahiran dilakukan sendiri dan pelaku ini memutus paksa ari-ari bayinya dengan tangan sendiri,” tutur Ansori.
Saat kelahiran itu, bayi tidak menangis. Tapi tangan dan kaki masih sempat terlihat bergerak.
“Hal ini sesuai dengan keterangan atau pengakuan yang disampaikan tersangka,” lanjut Ansori.
Dalam kondisi panik, siswi yang masih berusia 16 tahun ini kemudian menaruh bayi ke dalam bak penampungan air lalu membersihkannya darah yang keluar dengan cara menyiramkan air ke sekitar toilet.
Baca juga: Warga Wasior dihebohkan atas temuan jasad bayi perempuan
Karena bingung, lanjut Ansori, tersangka lalu memasukkan bayinya ke bak penampungan air kamar mandi. “Pelaku mengaku malu dan takut karena melahirkan di luar pernikahan,” katanya.
Berdasarkan hasil rekonstruksi ini diketahui pelaku mendapatkan tugas dari pihak sekolah untuk menawarkan sayur ke sejumlah instansi.
Penawaran ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah tersebut. Pelaku datang bersama dua orang temannya ke Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat.
Saat hendak pulang pelaku merasa sakit perut dan izin untuk menggunakan toilet kantor ke petugas. “Pelaku melahirkan bayi perempuan seorang diri tidak ada yang membantu proses persalinan,” terangnya. (Ant)
Baca juga: Polresta Surakarta ungkap kasus pembuangan jasad bayi
Discussion about this post