ALIBI.id [22/5/2023] – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia (PYM) Tgk Malik Mahmud Al Haythar melakukan kunjungan ke Negara Federasi Rusia, tepatnya ke Kota Kazan, Ibu Kota Negara Bagia Republik Tatarstan, dan ke Kota Moskow, Ibu Kota Federasi Rusia.
Ada sejumlah agenda penting yang dilaksanakan Wali Nanggroe selama di Rusia. Di antaranya, menjadi pembicara pada acara Climate Resilience: Russia-OIC countries dialogue, Russia Islamic World Kazan Forum 2023, dan Round Table “Rusia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation”.
Baca juga: Wali Nanggroe serahkan data kasus HAM Aceh ke Mahfud MD
“Ini adalah kunjungan kali kedua Wali Nanggroe ke Kazan dan Moskow dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Republik Tatarstan dan Kantor Kepresidenan Federasi Rusia,” kata Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun.
Malik Mahmud diagendakan melakukan lawatan kerja ke Rusia dari 14 hingga 24 Mei 2023.
Pada kegiatan pertama di tanggal 18 Mei, Malik Mahmud bergabung dalam sesi Climate Resilience: Russia-OIC Countries Dialogue atau Forum Ketahanan Iklim: Dialog Rusia-Negara-Negara OKI.
Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe secara tegas menyatakan kesiapan Aceh untuk bekerja sama dengan Rusia dan Negara-negara Islam dunia dalam upaya ketahanan iklim dan lingkungan.
“Aceh memiliki hutan tropis yang indah, satwa langka, dan pantai,” kata PYM Malik Mahmud pada forum itu.
Baca juga: Diprakarsai Wali Nanggroe, Aceh bangun kerja sama dengan Rusia
Ia juga menambahkan, dengan wilayah seluas 5.888.087 Ha, Aceh memiliki kawasan hutan sebanyak 3.550.390,23 Ha atau 23 persen dari tutupan hutan di Pulau Sumatera yaitu lebih kurang 13.946.946 Ha.
“Hal ini menunjukkan bahwa kawasan hutan Aceh memiliki tutupan hutan yang paling baik di Pulau Sumatera. Hutan Aceh juga memiliki empat spesies kunci dalam satu bentang ekosistem, serta memiliki potensi karbon yang diperkirakan Emission Reduction (ER) mencapai tiga ton per hektar,” ujarnya.
Di akhir acara, para pembicara sepakat pentingnya menjalin kerja sama internasional dalam menghadapi perubahan iklim. Meningkatkan investasi dalam proyek-proyek kesejahteraan iklim, dan menciptakan teknologi baru yang memenuhi persyaratan lingkungan saat ini.
Di sesi yang lain masih pada tanggal 18 Mei, Wali Nanggroe kembali didapuk untuk menjadi pembicara pada Russia Islamic World Kazan Forum 2023.
Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov, yang didampingi Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin dan Menteri Pembangunan Ekonomi Maxim Reshetnikov dan Perdana Mentri Tajakistan Kohir Rasulzoda.
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh minta pusat segera selesaikan sertifikasi lahan eks kombatan
Pada forum itu turut hadir Berlian Helmy Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia beserta para Diplomat dan Staf KBRI Moscow serta K. H. Din Syamsuddin.
Sementara Malik Mahmud didampingi Staf Khusus Wali Mohammad Raviq, dan Kasubag Protokol Keurukon Katibul Wali Ichsan Iswandi.
Di sela-sela berlangsungnya forum tersebut, juga ditandatangani Letter of Intent (LoI) atau Surat Minat Kerja Sama akademik antara Lembaga Wali Nanggroe Aceh dan Kazan State Power Enginering University (KSPPEU).
Keesokannya pada 19 Mei, Wali Nanggroe kembali menjadi pembicara pada sesi Round Table “Rusia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation” atau prospek kerja sama ekonomi antara Rusia-Indonesia.
Baca juga: Wali Nanggroe minta tokoh lintas partai berpikir majukan Aceh
Isu-isu yang dibicarakan pada forum itu antara lain, food security, tourism, health, pengembangan SDM bidang digital dan teknologi, transfer teknologi, seta pertukaran mahasiswa dan peneliti.
Malik Mahmud, dalam forum itu secara detail menyampaikan potensi-potensi yang dimiliki Aceh, dan status Aceh dalam Negara Republik Indonesia.
“Aceh adalah bagian dari Indonesia yang otonom, yang memungkinkan Aceh untuk melakukan bisnis dengan caranya sendiri. Otonomi ini telah memberi Aceh kebebasan untuk mengatur agenda pembangunannya sendiri dan untuk melakukan pengaturan bisnisnya, sebaik mungkin. Maka sudah sepantasnya saya bisa mewakili kepentingan Aceh di sini, hari ini, di pertemuan ini,” sebut Malik Mahmud.
Selain di Kota Kazan, mulai tanggal 21 Mei, Malik Mahmud juga dijadwalkan untuk melakukan beberapa pertemuan di Kota Moskow.