ALIBI.id [13/6/2023] – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, sekaligus Ketua Yayasan TK Pertiwi Setda Aceh, Mellani Subarni, menyatakan siap menyukseskan kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui “Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan”.
Hal itu disampaikan istri dari Sekretaris Daerah Aceh itu dalam acara perpisahan dan pertunjukan kreativitas siswa/i Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Setda Aceh, yang dilaksanakan di Taman Budaya Banda Aceh, Senin (12/5/2023).
Baca juga: DWP Aceh gelar Sosialisasi dan Praktek Bantuan Hidup Dasar
Gerakan ini merupakan komitmen bersama Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI.
“Kurikulum merdeka belajar, adalah kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik,” terang Mellani.
Ia menerangkan, penerapan kurikulum Merdeka Belajar dilakukan agar anak tidak mudah jenuh dalam belajar, sehingga mereka bisa menerima dan menyerap ilmu yang disampaikan dari guru dengan bahagia tanpa tertekan.
Baca juga: DWP Aceh ajak para ibu tumbuhkan literasi dalam keluarga
Selain itu, ia juga menerangkan, untuk mewujudkan proses transisi PAUD ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan ini setiap lembaga atau satuan pendidikan perlu melakukan tiga hal, yakni;
Pertama, lembaga atau satuan pendidikan harus menghilangkan tes calistung atau baca tulis dan menghitung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar.
Kedua, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama. Di sini orang tua akan ikut mendampingi anak pada 2 minggu pertama saat masa perkenalan SD.
Baca juga: DWP Aceh Selatan diminta bantu cegah narkoba, stunting hingga pornografi
Ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak yang dibangun secara berlanjut dari PAUD hingga kelas dua pada pendidikan dasar.
“Jadi pembelajaran di kelas satu dan kelas dua SD mengadopsi pembelajaran di TK menggunakan cara-cara belajar yang menyenangkan. Dengan begitu, anak yang akan masuk SD tidak akan berpikir mereka akan menghadapi sesuatu hal baru dalam belajar hingga mereka kelas 2,” ujar Mellani.