ALIBI.id [12/11/2022] – Sebagai kota wisata, Sabang sangat membutuhkan arsitek-arsitek handal yang mampu meningkatkan daya tarik pariwisata. Terutama dalam membantu pemerintah untuk mendesain bangunan dan menata kawasan objek wisata, khususnya wisata heritage.
Hal tersebut diungkapkan Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, ketika melakukan diskusi dan kunjungan lapangan bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di situs Asrama Haji Pulau Rubiah, Gampong Iboih Sabang, Sabtu (12/11/2022).
Agar sesuai kaidah-kaidah pelestariannya, serta pengembangan arsitektur.
PJ Wali Kota Sabang berharap, IAI dapat memberikan kontribusi dalam penataan Kota Sabang, yang merupakan salah satu destinasi wisata berbasis wisata bahari dan wisata budaya.
“IAI yang di dalamnya terdapat banyak ahli-ahli arsitektur handal, sangat kita butuhkan dalam pengembangan wisata di Sabang sebagai salah satu kota tujuan wisata. Baik dalam penataan kota, pengembangan destinasi baru, dan juga tentunya menyangkut dengan wisata heritage di kota Sabang ,” kata Reza Fahlevi.
Reza Fahlevi berharap adanya dukungan dari IAI, terkait reservasi dan pelestarian bangunan-bangunan yang ada di Sabang. Juga terkait tahapan-tahapan pengembangannya agar sesuai kaidah-kaidah pelestariannya, serta pengembangan arsitektur, khususnya bangunan-bangunan tua, seperti di situs Karantina Haji Pulau Rubiah.
Hal ini disambut baik dan mendapat respon positif dari Ketua Umum IAI Ar. Georgius Budi Yulianto, yang menyatakan pihaknya siap membantu dan bermitra dengan Pemerintah Kota Sabang, dalam mendukung segala upaya konservasi terhadap situs-situs bersejarah di Indonesia dan di Sabang khususnya.
“Di Indonesia ini banyak situs konservasi yang terbengkalai, yang mungkin orang belum kenal dan belum tau. Itu kita coba dorong secara nasional, kita gali potensi cerita historisnya lebih banyak yang bisa menambah nilai wisata nya menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Menurutnya, Sabang memiliki sejarah yang panjang dan seharusnya banyak hal bisa dilakukan untuk memajukan pariwisata Sabang. Namun, keadaan ini terbentur permasalahan pada regulasi, yang harus lebih dipikirkan agar mampu mengembangkan pariwisata Sabang lebih baik lagi.
Discussion about this post