ALIBI.id [26/10/2022] – Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) dan BEM Fakultas Pertanian (FP) di Universitas Syiah Kuala (USK) sepakat melakukan perdamaian, setelah sebelumnya terjadi kerusuhan kedua pihak pada, Rabu (12/10/2022) sekitar jam 23.00 WIB di Kampus USK Kota Banda Aceh.
Proses perdamaian tersebut berlangsung di ruang Satreskrim Polresta Banda Aceh dengan agenda penyelesaian perkara melalui cara damai atau Restorative Justice (RJ), Senin (24/10/2022).
Kapolresta Banda Aceh, Joko Krisdiyanto, melalui Kasatreskrim Fadillah Aditiya Pratama, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan gotong-royong dan pembersihan sekretariat Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FP pada Jumat (21/10/222) lalu.
“Kami sangat mengapresiasi pihak Universitas mengadakan gotong royong bersama, yang diakhiri dengan makan siang kuah beulangong,” sebut Fadillah.
Kemudian, lanjut Fadillah, mahasiswa secara bersama-sama menyapu halaman, membersihkan sampah juga beberapa bekas pecahan kaca. Setelah semuanya bersih, pihak kepolisian menggulung police line, yang dalam beberapa hari terakhir dipasang di area tersebut.
Baca juga: Mahasiswa USK terlibat tawuran antar fakultas
Dalam kegiatan restorative tersebut turut hadir, Abdullah selaku Kasubag kemahasiswaan Fakultas Pertanian USK, Farid Maulana Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik USK, Arif Mubarakallah Perwakilan Bapas Banda Aceh.
Hadir di pihak mahasiswa, Hafish Alfarizy sebagai Ketua BEM Fakultas Teknik USK, M. Sadri Fauzi Ketua BEM Fakultas Pertanian USK, dan perwakilan mahasiswa USK yang menjadi korban penganiayaan, sebut Kasatreskrim.
“Tujuan penyelesaian hukum guna menciptakan kesepakatan atas penyelesaian perkara pidana. Restorative justice tersebut di laksanakan sesuai dengan amanah Undang-undang, karena antara kedua belah pihak telah berdamai dan saling memaafkan,” tandas Fadillah.
Di akhir kegiatan, kedua belah pihak menandatangani surat perdamaian dan melakukan foto bersama.
Discussion about this post