ALIBI.id [15/8/2023] – Pesawat Susi Air dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap kapal cepat yang hilang kontak di sekitar perairan Sarang Alu dan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Kapal tersebut mengangkut empat wisatawan asal Australia dan tiga WNI.
Kepala Basarnas Nias Octavianto mengatakan, Kantor SAR Nias memberangkatkan 1 tim rescue dan crew pesawat Susi Air untuk melakukan pencarian dan pertolongan melalui udara.
“Tim masih melakukan scanning melalui udara di area sekitar pencarian, guna mendapati kapal yang ditumpangi korban,” kata Octavianto, Senin (14/8/2023) malam.
Baca juga: Kapal bawa wisatawan Australia hilang di perairan Aceh Singkil
Octavianto menyebut, pesawat Susi Air sudah berada di sekitar perairan titik duga lokasi kejadian perkara (LKP). Namun pencarian pada Senin belum membuahkan hasil, tim Satgas Pulau Banyak kembali ke posko dengan hasil pencarian nihil.
“Tim Rescue bersama crew pesawat Susi Air landing di Bandar Udara Binaka Gunungsitoli. Tim tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban,” kata Octavianto.
Dikatakan Octavianto, kondisi cuaca di area pencarian dalam keadaan berawan dan hujan ringan.
Diberitakan sebelumnya, ada dua speedboat yang mengangkut 12 WN Australia dan lima WNI, bergerak menuju Pinang Resort di Aceh Singkil, Minggu (13/8/2023). Satu kapal berisi 10 penumpang dan satu lagi membawa tujuh penumpang.
Baca juga: Basarnas evakuasi ABK Myanmar dari perairan Aceh
Octavianto mengungkap, di tengah perjalanan terjadi cuaca buruk sehingga satu kapal memilih untuk berlindung di Pulau Sarang Alu, sementara kapal yang mengangkut tujuh penumpang diketahui tetap melakukan pelayaran.
“Pihak Pinang Resort melaporkan satu speedboat telah tiba, sedangkan satu speedboat yang mengangkut tujuh penumpang belum bersandar ke Pinang Resort,” sebut Octavianto, Senin (14/8/2023).
Octavianto mengatakan, pihaknya telah mengerahkan KN SAR Nakula 230 dan RIB 04 Nias untuk melakukan pencarian. Namun, hingga kini keberadaan kapal tersebut belum diketahui.
“Kantor SAR Nias telah berkoordinasi dengan perwakilan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia terkait peristiwa ini,” kata Octavianto.