ALIBI.id [3/2/2023] – Ratusan warga di Banda Aceh melakukan aksi protes terhadap pembakaran Al-Quran yang dilakukan di Swedia dan Belanda baru-baru ini. Aksi protes tersebut berlangsung di depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (3/2/2023).
Seperti diberitakan sebelumnya, pembakaran kitab suci umat Islam, Al-Quran dilakukan oleh politikus sayap kanan Swedia Rasmus Paludan dan politisi Belanda Edwin Wagensveld.
Massa di Banda Aceh mendesak Pemerintah Aceh untuk mengecam aksi pembakaran Al-Quran yang dilakukan politikus Swedia dan Belanda tersebut.
Baca juga: Meriahnya perayaan Imlek di negeri Serambi Mekkah
Para peserta aksi membawa sejumlah spanduk serta bendera yang bertuliskan kecaman terhadap pembakaran Al-Quran.
Koordinator aksi, Junaidi Yusuf mengatakan, aksi tersebut merupakan protes umat Islam di Aceh dalam membela Al-Quran.
Peserta aksi meminta Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tempat pembakaran Al-Quran terjadi. Masyarakat juga diajak memboikot seluruh produk dari negara-negara yang menodai agama Islam.
Baca juga: Pengurus KONI Aceh 2022-2026 dilantik
Peserta aksi meminta dunia internasional khususnya PBB, juga diharapkan memberikan sanksi tegas kepada negara Belanda, Swedia dan Denmark atas sikap warganya yang telah melakukan perbuatan yang melukai hati umat muslim di dunia.
Massa juga menginjak-injak dan membakar foto politikus sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan dan Politisi Belanda Edwin Wagensveld serta bendera Belanda, Swedia dan Denmark sebagai bentuk protes. (MOL)
Discussion about this post