ALIBI.id [13/6/2023] – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Prof Mahfud MD menyatakan bahwa berdasarkan dari data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tercatat 87 persen atau 1.044 koruptor di Indonesia merupakan lulusan perguruan tinggi.
“Ada 1.044 atau 87 persen koruptor yang lulusan perguruan tinggi dari total 1.200 koruptor di Indonesia,” kata Prof Mahfud MD saat jumpa pers usai menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke 54 Universitas Malikussaleh (Unimal), di Gedung ACC Unimal, Kota Lhokseumawe, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Mantan bupati Aceh Tamiang terjerat kasus korupsi pertanahan
Dikatakan Prof Mahfud, persentase tersebut bukan berarti Indonesia gagal mencetak sarjana, mengingat lulusan perguruan tinggi yang mencapai 17,6 juta lebih dan jika dikalkulasikan yakni hanya 0,00001 persen lulusan perguruan tinggi yang tersangkut kasus korupsi.
“Artinya, jumlah tersebut sangat sedikit dengan jumlah lulusan dari semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan perguruan tinggi pada umumnya sudah berhasil mencetak kader bangsa dan membangun peradaban di Indonesia hingga menjadikan negara ini maju dari berbagai sektor,” katanya.
Kondisi saat ini, menurut Prof Mahfud, Indonesia sedang dilanda penyakit sangat berbahaya yakni penyakit korupsi. Oleh sebab itu, dirinya meminta seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk lebih memperkuat nilai-nilai kepancasilaan dan mengajarkan bahwa korupsi tersebut bertentangan dengan pancasila.
“Dengan adanya perguruan tinggi, maka saya berharap agar dapat menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan tujuan konstitusi yaitu menjaga keutuhan NKRI dan memajukan peradaban bangsa,” katanya.
Baca juga: Polisi sita handphone dari napi korupsi di Lapas Lhoksukon
Prof Mahfud juga menyampaikan selamat ulang tahun ke 54 Universitas Malikussaleh, semoga dengan hadirnya perguruan tinggi di Indonesia dapat memberikan kemerdekaan dan berkedaulatan untuk membangun negeri ini.
Sementara itu, Rektor Universitas Malikussaleh Prof Herman Fithra mengatakan dalam kegiatan Dies Natalis ke 54 tahun, Menko Polhukam RI berpesan bagaimana Universitas Malikussaleh dapat menjadi pusat peradaban untuk memperbaiki masyarakat agar bisa lebih mandiri dan berkembang.
“Universitas Malikussaleh diharapkan agar menjadi salah satu kampus yang mengedepankan paham pluralisme dan tidak membedakan agama, suku, budaya, ras dan lainnya,” ujarnya. (Ant)