ALIBI.id [12/12/2022] – Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia menyatakan bahwa penanganan banjir termasuk di Aceh bisa dilakukan dengan penataan perilaku manusia dan air.
“Jadi pengelolaan banjir itu dapat dicegah secara non struktural (perilaku manusia) dan dengan pengendalian struktural (menata perilaku air),” kata Bob Arthur Lombogia, di Banda Aceh, Senin (12/12/2022).
Baca juga: Banjir rendam 19 desa di Bireuen, telan dua korban jiwa
Hal itu disampaikan Bob Arthur Lombogia saat mengisi seminar nasional yang diselenggarakan Kadin Aceh terkait mitigasi banjir melalui inovasi investasi, di Banda Aceh.
Bob menjelaskan, pencegahan non struktural atau perilaku manusia yaitu dengan melaksanakan kegiatan atau gerakan konservasi, masyarakat harus berpartisipasi menjaga sungai.
“Harus juga melakukan edukasi sejak dini dimulai dari pendidikan tingkat dasar (SD) hingga perguruan tinggi,” ujarnya.
Kemudian, perlu dilakukan kajian perizinan yang sesuai peruntukan dan monitoring pelaksanaannya, baik pemanfaatan ruang maupun air. Lalu membangun partisipasi seluruh stakeholder secara terintegrasi.
“Perlu juga dilakukan sosialisasi regulasi kepada masyarakat dan penegakan hukum, serta adaptasi pada flood plain (dataran banjir),” kata Bob.
Baca juga: BNPB akan bangun tanggul sungai atasi banjir Aceh Tamiang
Sedangkan untuk pengendalian struktural atau perilaku air, kata Bob, yaitu dengan membangun tampungan air seperti waduk, embung, kolam retensi, sumur resapan, absah dan blopori.
Selanjutnya, perlu peningkatan kapasitas tampungan sungai yakni tanggul banjir, normalisasi atau pengerukan, membagi air sungai, meningkatkan kecepatan air dan pengendalian sedimentasi.
“Pengendalian yang dapat dilakukan lainnya yaitu dengan penataan drainase, serta mencegah air laut masuk ke darat/Rob (tanggul pantai/sistem polder),” demikian Bob Arthur Lombogia. (Ant)
Baca juga: Wali Nanggroe tinjau dampak banjir di Aceh Tamiang
Discussion about this post