ALIBI.id [19/12/2022] – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengajak masyarakat untuk berkolaborasi melestarikan objek wisata peninggalan sejarah dengan tujuan memajukan pariwisata.
Pernyataan itu disampaikan Almuniza saat membuka kegiatan Aksi Sapta Pesona bertajuk “Meuseuraya Objek Wisata Heritage” di Kompleks Kuburan Massal Tsunami, Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (17/12/2022).
Baca juga: Disbudpar Aceh terima penghargaan kearsipan
“Semangat berkolaborasi menjadi semangat kita, dan saya berharap terus kita tingkatkan dengan semangat dan kerja nyata. Mari tampilkan Aceh melalui media sosial dengan keramahtamahannya, pesona alamnya yang indah dan Aceh adalah daerah yang berbudaya,” ujar Almuniza.
Aksi meuseuraya (membersihkan dan merawat) objek wisata bersejarah ini menurut Almuniza merupakan salah bentuk mencintai sejarah, dan sudah seharusnya dilestarikan.
“Mari mencintai negeri ini dengan peduli terhadap apa yang sudah ditinggalkan oleh pendahulu kita, dengan selalu datang ke makam dan membersihkannya,” pintanya.
“Tantangan kita adalah semua destinasi di bawah pemerintah harus kita jaga”.
Almuniza juga menjelaskan, Aksi Sapta Pesona ini memiliki tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah, dan kenangan. Ketujuh unsur tersebut adalah kekuatan pariwisata yang harus diwujudkan dengan bekerja sama seluruh stakeholder.
“Hari ini tantangan kita adalah semua destinasi di bawah pemerintah harus kita jaga. Amenitas kita dalam sektor penginapan, restoran juga harus kita galakkan,” ujar Kadisbudpar Aceh.
Baca juga: Branding produk Ekraf Aceh di Sumut, Disbudpar gelar expo
Menurutnya, kebersihan objek wisata yang ada di bawah kendali pemerintah memang belum 100 persen bisa maksimal. Namun dirinya optimis jika berkolaborasi kebersihan tersebut akan terwujud.
Aksi Sapta Pesona ini diselenggarakan Bidang Pengembangan Destinasi Disbudpar Aceh di empat lokasi secara bersamaan, yakni Kuburan Massal Tsunami Siron, Makam Sultan Iskandar Muda, Makam Maha Raja Lela, dan objek wisata Kapal di Atas Rumah Lampulo.
Peserta aksi melibatkan perangkat pemerintah dan Ormas, di antaranya dari Kodam Iskandar Muda, Yayasan Dayah Ulee Titi, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi di Banda Aceh, asosiasi/himpunan pariwisata, duta wisata, dan masyarakat setempat.
Turut hadir dalam kegiatan seremonial di Kuburan Massal Siron, Sekda Aceh Besar, Kahubdam Iskandar Muda, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Aceh, Keuchik Siron, Keuchik Lampulo, dan unsur Forkopimcam Ingin Jaya.
Baca juga: Disbudpar luncurkan busana berbudaya Aceh dengan identitas Islami
Discussion about this post