ALIBI.id [22/11/2022] – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh membawa setidaknya sepuluh orang pelaku usaha ekonomi kreatif (Ekraf) Aceh untuk mengikuti penolokukuran ke Sumatera Utara (Sumut), pada 18-20 November 2022.
“Para pelaku ekraf Aceh akan melihat dan mempelajari bagaimana cara Sumatera Utara mengembangkan sektor ekonomi kreatif untuk mendongkrak pertumbuhan industri pariwisata,” kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, melalui Kabid Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK) Ismail, Jumat (18/11/2022).
Alasan dipilih Sumut, sebut Ismail, karena telah berhasil membangun ekonomi kreatif dan menjadi percontohan bagi daerah lain.
“Karenanya kita harapkan para peserta yang dibawa dapat betul-betul memanfaatkan momen tersebut sehingga bisa memberikan dampak positif untuk Aceh,” katanya.
Baca juga: Disbudpar Aceh ajak masyarakat kunjungi situs bersejarah Sultan Iskandar Muda
Selama di Sumut, peserta penolokukuran langsung di bawah koordinasi Muhammad sebagai ketua tim, menjalin sinergisitas dan kolaborasi dengan Pemda dan pelaku Ekraf setempat.
Di hari pertama, peserta pelaku Ekraf melakukan audiensi di Aula Hotel Grand Kanaya Medan dengan para sesama pelaku usaha ekonomi kreatif Sumatera Utara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumri Sulthony melalui Pamong Budaya Madya Misnah Shalihat mengatakan, Pemprov Sumut mendukung penuh para pelaku Ekraf di Sumut.
“Kunci keberhasilan di sini adalah sinergi dan kolaborasi”.
Tidak hanya menyediakan fasilitas seperti di desa wisata, Kawa Lama Area Pasar Kamu (Pasar Ekonomi Kreatif), Agowisata Paloh Naga, Sanggar Lingkaran, Telaga Indah (Budidaya Ikan Hias), tenun batik manggrove, tenun batik tulis Langgam sebagai tempat tumbuh-kembangnya komunitas pelaku ekonomi kreatif, tetapi juga mendukung dalam bentuk pembiayaan dan networking.
Baca juga: Disbudpar Aceh ajak kerjasama maskapai promosikan wisata Aceh-Penang
“Kunci keberhasilan di sini adalah sinergi dan kolaborasi. Kita kerjasama dengan berbagai pihak dari unsur pentahelix pariwisata, bahu-membahu membangun Ekraf,” ujar Misnah.
Untuk diketahui, pentahelix merupakan kaloborasi adalah kolaborasi lima unsur subjek atau stakeholder pariwisata, yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan publikasi media.
Salah satu peserta penolokukuran, Rahmat Saputra mengapresiasi Pemerintah Aceh dalam hal ini Disbudpar Aceh yang membawa para pelaku Ekraf Aceh ke Kota Medan, Sumatera Utara.
Hal itu menjadi trigger bagi peserta untuk melakukan hal serupa di Aceh, mengingat saat ini Pemerintah Aceh sedang gencar mendorong perkembangan sektor pelaku usaha ekonomi kreatif.
Baca juga: Disbudpar Aceh bangun dermaga wisata di Desa Nusa
Discussion about this post