ALIBI.id [10/12/2024] : Benteng Indrapatra adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib anda kunjungi jika sedang bermain ke Aceh, khususnya Aceh Besar. Benteng ini berada di kawasan Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, yang biasa orang-orang pada umumnya menyebut wilayah Krueng Raya.
Keberadaan benteng ini menjadi peninggalan sejarah mengenai proses masuknya pengaruh Hindu dari India ke Aceh. Tak hanya itu, benteng tersebut digunakan sebagai garis pertahanan sejak era Hindu hingga era Islam Aceh.
Untuk menuju ke sini, anda cukup melintasi Jalan Laksamana Malahayati, dengan jarak tempuh sekitar 45 menit hingga satu jam. Tiba di kawasan Ladong, di sebelah kanan jalan nantinya anda dapat melihat pamflet yang mengarah ke benteng itu, dengan jalan bebatuan.
Benteng raksasa tersebut berada di dekat pantai. Kita pun bisa menelusuri setiap sudut benteng ini cukup hanya dengan berjalan kaki.
“Ini salah satu bukti kejayaan Aceh zaman dulu, banyak orang yang datang ke sini saat berwisata,” ucap salah seorang warga sekitar, Umar.
“Pagi tadi ada tamu yang berkunjung dari Bireuen dan lain-lain,” sambungnya seraya bekerja, karena memang situs ini baru saja dipugar.
Benteng Indrapatra merupakan benteng peninggalan Kerajaan Lamuri, yakni kerajaan Hindu pertama yang ada di Tanah Rencong.
Dari catatan sejarah, benteng ini didirikan pada abad ke- 7 Masehi oleh Putra Raja Harsa, orang yang berkuasa di India, yang melarikan diri dari kejaran Bangsa Huna.
Posisinya yang strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka, menjadikan benteng ini sebagai pertahanan dari serangan Portugis.
Di masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Laksamana Keumalahayati menggunakan benteng ini sebagai pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam.
Di mana, laksamana wanita pertama di dunia yang disegani tersebut selalu menahan serangan Portugis yang berdatangan dari arah Selat Malaka untuk merebut wilayah.
Hingga kini benteng itu masih kokoh. Selain sejarahnya, lokasi strategis benteng ini juga menjadi keindahan tersendiri. Benteng utamanya diketahui berukuran sekitar 70×70 meter dengan ketinggian empat meter dengan ketebalan sekitar tiga meter.
Di bagian lain ada lubang pengintai musuh yang menghadap ke laut, sementara di dalam benteng terdapat dia bangunan seperti kubah yang di dalamnya terdapat sumur.
Beberapa waktu lalu Balai Arkeologi Aceh pernah melakukan penggalian di sini. Alhasil, ditemukan beberapa mangkuk keramik yang masih utuh.
Dari informasi yang diperoleh, mangkuk keramik tersebut diperkirakan berasal dari abad ke- 14 atau 15 Masehi yang diproduksi di Vietnam.
Selain itu, juga ditemukan keramik China yang dibuat pada masa Dinasti Song Selatan dan Yuan abad ke- 13, serta tembikar dari Asia Selatan.
Bahkan, dari kabar yang beredar di masyarakat dan sebagian hingga kini masih diyakini, ada sejumlah harta karun yang terkubur di benteng itu.
Tak hanya harta karun, sebagian orang yang yakin akan kesaktian kerap mencari benda-benda ‘magis’ yang diyakini punya kelebihan tertentu.
Seluruh temuan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa Benteng Indrapatra adalah salah satu situs sejarah bernilai tinggi.
Sejumlah fakta menarik mengenai Benteng Indrapatra:
1. Benteng ini dibangun pada abad ke- 7 Masehi oleh Kerajaan Lamuri, kerajaan Hindu pertama di Aceh.
2. Benteng ini digunakan sebagai garis pertahanan Aceh sejak era Hindu hingga era Islam.
3. Benteng ini menjadi pusat pertahanan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).
4. Benteng ini direbut dari Portugis oleh Darmawangsa Tun Pangkat (Iskandar Muda).
5. Benteng ini berperan besar dalam menghadapi serangan Portugis.
6. Benteng ini memiliki konstruksi yang kokoh, terbuat dari bongkahan batu gunung yang direkatkan dengan campuran kapur, tumbukan kulit kerang, tanah liat, dan putih telur.
7. Benteng ini memiliki benteng utama berukuran 70×70 meter dengan tinggi 4 meter dan ketebalan sekitar 2 meter.
8. Benteng ini memiliki lubang pengintai yang menghadap ke laut.
9. Benteng ini memiliki dua bangunan berbentuk kubah yang masing-masing memiliki sumur di dalamnya.
Pemerintah dan masyarakat setempat melakukan berbagai upaya pelestarian untuk menjaga situs bersejarah ini agar tetap dapat dinikmati generasi mendatang.
Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal mengatakan, Benteng Indrapatra merupakan salah satu destinasi yang dipromosikan untuk menarik kunjungan wisatawan.
Bahkan, beberapa event sengaja digelar pihaknya untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Aceh agar dikenal ke tingkat dunia.
“Eksplorasi cagar budaya Benteng Indrapatra merupakan aksi kolaborasi terkait pemanfaatan pelestarian cagar budaya dan wisata berbasis edukasi kepada generasi muda dan masyarakat luas,” kata dia.
Jika anda penasaran dengan tempat ini, anda dapat mengunjunginya untuk sekadar melihat serta berswafoto di lokasi. Ayo kunjungi Benteng Indrapatra!