ALIBI.id [12/7/2023] – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Ayu Marzuki, mengimbau kepada semua pihak, baik kepala dinas pendidikan kabupaten/kota serta segenap satuan lembaga pendidikan di Aceh untuk segera menerapkan dan melakukan penguatan program transisi PAUD/RA ke SD/MI yang menyenangkan.
Hal itu disampaikan Ayu saat membuka Rapat Koordinasi Program Transisi PAUD-SD Tahun 2023, di Hotel Hermes Palace, Rabu (12/7/2023). Menurutnya, transisi tersebut agar capaian terhadap perkembangan anak dapat terealisasi dengan baik.
Menurut Ayu, penguatan program transisi PAUD/RA ke SD/MI yang menyenangkan itu telah ditetapkan oleh Kemdikbudristek melalui Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Baca juga: Merdeka Belajar, Bunda PAUD Aceh dukung transisi PAUD ke jenjang SD
Selanjutnya juga diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
“Bagian dari isi surat edaran yang dikeluarkan itu, bahwa penerimaan peserta didik baru pada jenjang SD tidak boleh menerapkan tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lainnya,” jelas Ayu.
Ia merincikan, ada 3 inti dan tujuan dari program gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, pertama untuk menghilangkan calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, kedua menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama, ketiga menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak.
“Saya harap, tiga target tersebut dapat dilaksanakan di semua satuan pendidikan PAUD/RA dan SD/MI. Selain itu, kepada Bunda PAUD dan kepala dinas pendidikan, mohon dapat memastikan kepada kepala satuan pendidikan di setiap jenjang, untuk tidak lagi mengadakan pelaksanaan wisuda peserta didik di akhir tahun ajaran,” kata Ayu dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Bunda PAUD Aceh sebut tablet tambah darah penting untuk siswi
Ia juga meminta, kepada kepala dinas pendidikan, agar segera mengintegrasikan ke masing-masing daerahnya yang dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan PAUD dan SD sesuai yang telah diselenggarakan oleh direktorat PAUD, dengan begitu pelaksanaan tiga program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan itu dapat tercapai sesuai harapan.
“Terutama pelaksanaan enam kemampuan fondasi dasar anak, dapat berjalan dengan baik di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Enam kemampuan fondasi dasar pada anak yakni; Mengenal nilai agama dan budi pekerti; Keterampilan sosial dan bahasa; Kematangan emosi; Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar; Keterampilan motorik dan perawatan diri; Pemaknaan terhadap belajar yang menyenangkan dan positif.
Sebab itu, kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, agar dapat menyediakan Alat Permainan Edukasi (APE) untuk kelas awal SD, supaya proses belajar mengajar pada kelas awal ini masih mencerminkan kondisi pembelajaran di taman kanak-kanak, sehingga peserta didik saat belajar di SD/MI benar-benar menyenangkan. “Jangan sampai pembelajaran menjadi sesuatu yang horor bagi anak- anak,” pungkasnya.
Baca juga: TK Pertiwi Setda Aceh dukung Gerakan Transisi PAUD ke SD
Sementara itu, Direktur PAUD Kemdikbudristek RI, Komalasari, mengatakan, program transisi PAUD/RA ke SD/MI yang menyenangkan untuk meluruskan miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan anak usia dini dan SD yang dinilai masih sangat kuat di tengah masyarakat.
“Saat ini, kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung, kemampuan calistung dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan, dan tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD,” sebutnya.
Padahal, kata Komalasari, membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran dapat tercapai, sehingga anak merasa senang dalam belajar, anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha.