ALIBI.id [4/8/2023] – Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mengapresiasi maskapai Garuda Indonesia Airways, yang telah membuka rute penerbangan Ibadah Umrah langsung dari Aceh ke Jeddah, Arab Saudi.
Apresiasi tersebut disampaikan Achmad Marzuki, kepada Direktur Teknik PT Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi dan General Manager Garuda Indonesia Perwakilan Aceh Nano Setiawan, usai melakukan pengguntingan pita, sebagai pertanda dimulainya pelayanan penerbangan perdana Jama’ah Umrah, melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (3/8/2023).
“Terima kasih, apresiasi kami pada maskapai Garuda Indonesia atas pembukaan rute Umrah langsung dari Aceh ke Jeddah. Karena jika kita melihat waktu tempuh yang hanya 7 jam, penerbangan umrah dari Aceh ini tentu lebih efektif dan efisien,” ujar Achmad Marzuki.
Baca juga: Pemerintah buka penerbangan Aceh – Madinah untuk jamaah umrah
Pada kesempatan tersebut, Nano Setiawan juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Aceh terhadap Garuda Indonesia, hingga rute penerbangan umrah langsung Banda Aceh-Jedah bisa terlaksana.
“Terima kasih atas dukungan pak gubernur selama ini serta kesediaan bapak untuk melepas keberangkatan perdana jama’ah umrah. Mulai hari ini, penerbangan langsung bagi jama’ah umrah akan rutin kita lakukan seminggu sekali,” ujarnya.
Nano menambahkan, pesawat berbadan besar GA 914 dari maskapai Garuda Indonesia akan berangkat dalam keadaan kosong dari Jakarta ke Aceh, untuk selanjutnya menjemput jama’ah umrah dan langsung berangkat menuju Jeddah.
Sedangkan rute kembali pesawat ini melalui Madinah ke Aceh. Dan dari Aceh ke Jakarta pesawat akan kembali terbang dalam keadaan kosong.
Baca juga: Menhub pastikan Bandara SIM layani penerbangan langsung jamaah umrah
Menanggapi hal tersebut, Achmad Marzuki menyarankan agar penerbangan GA 914 dari Jakarta-Aceh tidak dalam keadaan kosong.
“Jika memang flight Jakarta-Banda Aceh dan Banda Aceh-Jakarta kosong, kan bisa digunakan untuk penerbangan komersil biasa. Kan bagus ada penerbangan komersil dengan pesawat berbadan besar di Bandara SIM, dari pada kosong,” ujar Achmad Marzuki.
Menanggapi saran tersebut, Nano Setiawan berjanji akan menyampaikan hal itu kepada pimpinan Garuda Indonesia di Jakarta. “Siap pak, saran bapak akan kami tindaklanjuti,” ujar Nano.
Kepada awak media, Nano Setiawan menjelaskan, Banda Aceh menjadi salah satu dari 5 kota besar di Indonesia yang dilayani penerbangan umrah langsung ke Tanah Suci oleh Garuda Indonesia.
“Aceh dipilih karena waktu penerbangannya paling singkat ke Arab Saudi, sekitar 7 jam setengah, lalu potensi market di sini cukup besar, dan kita ingin ekonomi masyarakat di sini bisa hidup karena penerbangannya langsung dari Banda Aceh,” sebut Nano.
Baca juga: Kemenang tagih komitmen maskapai terkait keterlambatan penerbangan jemaah haji
Penerbangan umrah menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER ini, akan berlangsung sekali dalam dua minggu dari Banda Aceh ke Jeddah dan Madinah. “Kita berangkat dari Banda Aceh ke Jeddah, keluar melalui Madinah. Nanti per 10 hari kita berangkat lagi dari Banda Aceh ke Madinah, keluar dari Jeddah,” ucapnya.
Nano berharap dukungan dari seluruh pihak agar penerbangan umrah dengan pesawat Garuda Indonesia dari Banda Aceh bisa terus berlanjut. Selain itu, ia juga berharap dengan adanya penerbangan langsung bisa memberi dampak yang lebih besar bagi Aceh, termasuk meningkatnya aktivitas ekspor impor dengan transportasi udara.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh sangat mendukung dan mengapresiasi manajemen Garuda Indonesia yang telah membuka penerbangan umrah langsung dari Banda Aceh.
“Penerbangan langsung dari Banda Aceh memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Aceh karena cukup menghemat waktu dan biaya ke Tanah Suci,” ungkap Teuku Faisal.
Dirinya berharap frekuensi penerbangan umrah dari Bandara SIM ke depannya bisa bertambah, karena animo masyarakat Aceh yang hendak berumrah ke Tanah Suci cukup tinggi.