“Aceh dikenal dengan nama Pulau Perca, dalam artian pulau yang kaya akan rempah lada”.
ALIBI.id [8/10/2022] – Krueng (sungai) Aceh merupakan jantung peradaban Kota Banda Aceh. Sungai ini telah berperan besar semasa Kesultanan Aceh. Pada abad ke-16, Aceh berada dalam masa kejayaan dan masuk dalam peta perdagangan dunia. Aceh dikenal dengan nama Pulau Perca, dalam artian pulau yang kaya akan rempah lada.
Terbukanya hubungan Aceh dengan dunia luar dimulai oleh pedagang Arab yang melakukan kontak dagang dan penyebaran Islam di Aceh, selanjutnya diikuti pedagang India dan Cina yang mencoba mencari Aceh dengan rempahnya. Kehadiran para pedagang Arab, India, dan Cina ini menjadi pengantar awal Aceh dikenal oleh pedagang-pedagang dari berbagai belahan dunia, Eropa salah satunya.
Pada awal abad tersebut, pelabuhan Aceh semakin ramai dikunjungi pedagang dikarenakan, Malaka, sebagai pusat perdagangan rempah berhasil ditaklukkan oleh Portugis pada tahun 1511. Para pedagang–terutama pedagang muslim–memilih untuk tidak melakukan transaksi dagang dengan Portugis, secara tidak langsung Aceh dinobatkan sebagai bandar niaga baru tempat berkumpulnya para pedagang rempah.
Sumber Literatur:
Lailatusysyukriyah dan Hartutik, “Perkembangan dan Kemunduran Lada di Aceh Abad 19”. Universitas Samudra. Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017, hlm. 72.
Discussion about this post