Alibi.ID [25/10/2021] : Gerakan Titipan Rakyat (GeTAR) menilai pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Nova Iriansyah, gaga wujudkan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut ditandai dengan besaran sisa lebih pengunaan anggaran (SILPA) sejak 2020 dan 2021 yang nilai mencapai triliunan rupiah.
Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/10/2021), Sekjen GeTAR Aceh, Teuku Izin menyebutkan, kegagalan Nova Iriansyah tersebut tidak lepas dari kepentingan penguasaan proyek-proyek, bukan dilaksanakan demi kepentingan rakyat.
Bukti nyata didepan mata saat ini yang terang benderang, sebut Apung, sapaan karib Teuku Izin, pembatalan sejumlah paket kegiatan yang berimbas pada kepentingan rakyat, menunjukkan pemerintahan Nova Iriansyah tidak memilik sense terhadap kepentingan masyarakat, dan upaya agar pemulihan ekonomi Aceh dapat diwujudkan sebagai bagian dari pemulihan ekononi nasional (PEN) yang merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo.
Pembatalan ratusan proyek di Aceh, tidak serta merta dilihat dari aspek persoalan teknis, sebut Apung, namun jauh daripada itu, pihaknya menilai ada pihak yang memiliki kepentingan dalam penguasaan proyek, sehingga takkala proses lelang tidak sesuai harapan, dapat dibatalkan sesuka hati.
Tentu saja, apa yang terjadi di Aceh saat ini, merupakan pembangkan pemerintah terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo dalam upaya pemulihan ekononi nasional.
Untuk itu, tegas Apung, pihaknya meminta kepada Presiden Joko Widodo, untuk menurunkan tim supervisi, yang terdiri atas KPK RI, Kejaksaan Agung, BPKP, dan Mabes Polri, guna melakukan pemeriksaan terhadap proses pelaksanaan anggaran di tubuh pemerintah Aceh.
Supervisi itu sangat penting, guna mendapatkan informasi dan fakta yang terang benderang, bahwa pelaksanan kegiatan dan program pemerintah Aceh saat ini, memiliki indikasi koruptif, dan sama sekali tidak berorientasi pada kepentingan rakyat.
Sungguh sangat disayangkan, pemerintah Aceh saat ini, sama sekali tidak memiliki orientasi pada pemulihan ekonomi rakyat, karenanya, pusat harus turun tangan melakukan intervensi dalam percepatan realiasi anggara, agar ekonomi Aceh dapat pulih dengan pendekatan program dan kegiatan pemerintah.
Discussion about this post