ALIBI.id [11/2/2023] – Gerakan titipan Rakyat (GeTAR) Aceh mendesak presiden Jokowi untuk mengevaluasi Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki yang dinilai selama ini tidak ada perbaikan dan inovasi dalam kemajuan Aceh.
“Presiden tentu tidak ingin melihat Aceh menjadi Provinsi yang semakin tertinggal, dengan angka kemiskinan yang tinggi bahkan Pemerintah Aceh dipimpin oleh orang yang minim Inovasi bahkan tak terlihat arah kebijakan pada perbaikan kondisi Aceh. Kami mohon evaluasi Pj Gubernur Aceh, jangan korbankan rakyat Aceh dengan menutup mata dan membiarkan Aceh dipimpin autopilot,” kata Sekretaris Jenderal GeTAR, Teuku Izin kepada Alibi, Jumat (10/2/2023) malam.
Salain itu lanjut Apung sapaan akrab Teuku Izin, ikut menyoroti pasca enam bulan masa jabatan Pj Gubernur Achmad Marzuki tidak membuahkan prestasi bahkan menuai kegagalan diberbagai aspek.
“Mulai dari ketidakmampuan Achmad Marzuki menghadirkan investasi, tidak ramah terhadap investasi yang sudah ada hingga tidak mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan. Presiden jokowi harus mengevaluasi kepemimpinan Achmad marzuki sebagai pj gubernur karena kegagalan tersebut yang akan menjadi korban adalah masyarakat Aceh,” tegasnya.
Selain itu, demi menutup kegagalannya Pj Gubernur Aceh menempatkan Jubir Pemerintah Aceh yang kemudian mengeksekusi para pengkritik dengan narasi yang penuh tendensi serta melabeli yang memberi masukan dengan istilah yang tidak beretika.
“Pj Achmad Marzuki, setelah menuai berbagai kegagalannya ia menutupi dengan menempatkan “Satpam” yang sigap menyosor tokoh dan anggota masyarakat Aceh yang ingin memberikan saran yang konstruktif untuk perbaikan Aceh. Ia letakkan jubir sebagai wujud Pemerintah Aceh hari ini sangat antikritik,” kata Apung.
Hal tersebut terlihat dari beberapa waktu lalu ada masukan kepada pemerintah Aceh lalu Pj gubernur melalui jubirnya tidak menyahuti hal tersebut dengan bersikap positif bahkan ia tidak segan-segan menyerang pribadi si pemberi masukan.
“Ini yang sangat kita sayangkan, wajah antikritik bukan terlihat baru ini saja, sejak awal Achmad Marzuki tidak senang dengan masukan-masukan yang membangun” tambahnya.
Baca juga: GeTAR desak RUPSLB ganti dewan komisaris Bank Aceh
Ia berharap presiden Jokowi melihat kebutuhan rakyat Aceh yang sebenarnya, Aceh butuh percepatan pembangunan, keluar dari peringkat provinsi termiskin hingga tumbuhnya industri sehingga terbuka lapangan kerja bagi segenap rakyat Aceh.
“Sekali lagi kami mohon Bapak Jokowi agar segera evaluasi dan tarik sajalah Achmad Marzuki agar dapat membantu Menteri Tito Karnavian di tempat lain, Aceh tidak butuh pemimpin yang minim Inovasi, gagal dan antikritik,” ungkapnya.
Discussion about this post