ALIBI.id [5/1/2023] – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Pemerintah Aceh meminta penambahan kuota BBM bersubsidi, mengingat antrean panjang kendaraan bermotor di SPBU akibat kelangkaan bahan bakar minyak.
“Hampir di seluruh SPBU terjadi kelangkaan BBM bersubsidi, ini tidak bisa dianggap sepele, perlu datangi Pertamina, minta penambahan kuota BBM subsidi,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRA Irpannusir di Banda Aceh, Kamis (5/1/2023).
Hal itu disampaikan Irpannusir dalam sidang paripurna DPRA terkait pembentukan pansus APBA 2022 dan respons atas surat edaran Gubernur Aceh terkait pembatasan pemberian BBM bersubsidi jenis biosolar.
Baca juga: Pertamina pastikan ketersediaan BBM di jalur strategis dan wisata Aceh
Sebelumnya, Pemerintah Aceh telah mengeluarkan surat edaran terkait pembatasan penggunaan BBM subsidi biosolar untuk kendaraan roda empat dan enam hingga lebih.
Menurut politikus PAN itu, langkah Pemerintah Aceh menyikapi antrean di SPBU tidak cukup hanya dengan surat edaran Gubernur itu saja, melainkan adanya usulan penambahan kuota BBM bersubsidi.
“Pemerintah Aceh harus ke Jakarta temui Pertamina, di sana minta tambah kuota minyak. Seluruh Aceh kita pergi, minyak langka, belum lagi sesudah kita mengantre ternyata minyak sudah habis,” ujarnya.
Tahun ini, Aceh mengalami penurunan kuota BBM bersubsidi yakni hanya sekitar 365.297 kiloliter. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 373.548 kiloliter.
“Jadi memang kuota tidak cukup, maka solusi yang benar adalah pergi ramai-ramai ke Jakarta minta tambah untuk Aceh, kalau tidak sampai 412 ribu kilo liter, bisa seperti 2021,” kata Irpannusir.
Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM di Aceh cukup
Hal senada juga disampaikan Anggota DPRA lainnya Tarmizi SP. Dirinya juga mengeluhkan antrean panjang di Aceh. Karena itu diharapkan Pemerintah Aceh menemui BPH Migas atau Pertamina agar ada penambahan kuota BBM.
“Alhamdulillah Pemerintah Aceh merespons, tetapi diluar ekspektasi karena hanya surat edaran, dan yang direspons itu belum menambah kuota, tetapi hanya dibatasi,” kata Tarmizi.
Pemerintah Aceh melalui Dinas ESDM pada pertengahan tahun lalu sudah meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menambah kuota BBM subsidi menjadi 412.000 kilo liter.
Pada 2022, Aceh mendapat kuota BBM subsidi sebesar 365.297 kiloliter. Jumlah itu mengalami penurunan jika dibandingkan 2021, yakni 373.548 kiloliter. (Ant)
Discussion about this post