ALIBI.id [23/9/2022] : Tokoh pemuda Kabupaten Nagan Raya, minta kepada Menteri Dalam Negeri untuk tidak menunjuk penjabat bupati untuk daerah tersebut dari kalangan perempuan. Hal tersebut dikarenakan dari aspirasi yang didapatkan pihaknya dari banyak tokoh menolak kepemimpinan perempuan.
Hal itu disampaikan salah satu tokoh pemuda Nagan Raya, Ilham Ramadhan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima alibi.id Jumat (23/9/2022). “Untuk calon Pj Bupati Nagan Raya, sebaiknya tidak dari kalangan perempuan,” tukasnya.
Menurutnya, dari berbagai informasi yang didapatkan pihaknya, elemen dan lapisan masyarakat tidak mengingingikan kepemimpinan perempuan untuk jabat sebagai Pj Bupati Nagan Raya. Karena itu, pihak Kemendagri harus dapat menampung aspirasi tersebut.
Sebagaimana diketahui, DPRK Nagan Raya, telah mengusulkan tiga nama untuk calon Pj bupati, yakni, Fitriany Farhas, Azhari, dan Teuku Syahridar.
Dia menegaskan, guna menghindari ragam persoalan yang berpotensi muncul kedepan, maka sebaiknya Kemendagri tidak mempertimbangkan usulan pj bupati dari kalangan perempuan dengan dalih apapun.
Kepemimpinan perempuan masih menjadi perdebatan di berbagai forum di Aceh. Sehingga penempatan perempuan sebagai kepala daerah akan berdampak secara sosial kemasyarakatan dan dinamika politik kedepan.
Terkait dengan usulan DPRK Nagan Raya yang merekomendasikan nama Fitriany Arhas, pihaknya juga menyesalkan hal itu, dan sekaligus merasa heran dan janggal mengapa nama itu bisa keluar dari lemabaga legislatif.
Seperti diketahui Provinsi Aceh ynag menerapkan syariat Islam, Pemerintah Nagan raya sendiri menerapkan jargon “agama ta peukong, budaya ta jaga”. Pengusungan dan rekomendasi calon PJ Nagan raya dari perempuan tentu jauh dari jargon yang selama ini didengungkan ke rakyat Nagan raya.
Terkahir ia meminta kepada masyarakat yang menolak agar tidak melakukan tindakan yang merugikan pribadi dan berdampak pada dinamika sosial politik, melainkan dengan cara-cara persuasif agar penolakan sampai ke Mendagri. “Kami meminta masyarakat dan tokoh-tokoh yang menolak agar menghimpun diri dan menyatakan penolakan secara positif agar suara penolakan terhadap kepemimpinan perempuan ini didengar bapak Tito Karnavian” tutupnya.
Discussion about this post