ALIBI.id [28/10/2023] – Militer Israel kembali membombardir kawasan sekitar Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza utara pada Jumat (27/10/2023) malam.
Al Aqsa TV melaporkan, serangan udara Israel juga menargetkan kamp pengungsi Al Bureij di Gaza tengah.
Meski begitu, sejauh ini tidak ada informasi mengenai korban jiwa.
Ini merupakan serangan Israel kesekian yang menargetkan RS Indonesia dan rumah sakit lainnya sejak perang pecah.
Pada Minggu (22/10/2023), Direktur Rumah Sakit Indonesia melaporkan RS mereka rusak parah setelah Israel kembali menyerang lokasi sekitar dalam beberapa jam terakhir. RS Indonesia pernah terkena serangan Tel Aviv hingga menewaskan seorang staf lokal Palestina pada awal perang.
Baca juga: Erdogan sedih lihat PBB tak berdaya selesaikan perang di Gaza
Selain RS Indonesia, Rumah Sakit Baptis Al Ahli juga pernah dirudal Israel pada 17 Oktober lalu, yang menewaskan setidaknya 300 orang.
Di samping serangan di sekitar rumah sakit, sejumlah bentrokan juga dilaporkan pecah antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Israel di berbagai wilayah Gaza utara.
Diberitakan Anadolu Ajansi, organisasi sayap milisi Hamas, Brigade Al Qassam, menyatakan anggotanya tengah melawan invasi darat Israel di daerah Beit Hanoun di Gaza utara dan timur kamp Al Bureij.
Baca juga: Indonesia desak Dewan Keamanan PBB hentikan perang di Gaza
Milisi Jihad Islam juga melaporkan pihaknya sedang menghadapi upaya pasukan Negeri Zionis merangsek masuk ke Gaza.
Perlawanan-perlawanan ini berlangsung tak lama setelah Israel mengumumkan niatnya mengintensifkan serangan udara dan darat di Gaza pada Jumat.
Bentrokan ini juga terjadi di tengah mati total saluran komunikasi di Gaza. Sejumlah badan kemanusiaan ramai-ramai melaporkan hilang kontak dengan staf mereka di daerah kantong tersebut.
Perang antara Hamas dan Israel semakin membara sejak pecah pada 7 Oktober lalu. Pertempuran itu kian parah setelah sayap militer Hamas ikut melancarkan serangan terhadap Israel.
Lebih dari 8.700 orang tewas akibat konflik tersebut, dengan rincian 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. (CNN Indonesia)