ALIBI.id [19/8/2023] – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melalui Conservation Respons Unit (CRU) Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat kembali mengatasi gangguan gajah liar di kawasan Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, kabupaten setempat.
“Upaya penanganannya masih sama, kami tetap berupaya menggiring gajah agar kembali masuk ke dalam hutan,” kata petugas CRU, Edison, Jumat (18/8/2023) sore.
Edison mengatakan dampak gangguan gajah di wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Barat tersebut, telah menyebabkan sebuah gubuk milik masyarakat di Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, rusak diobrak-abrik gajah.
Baca juga: Gajah liar obrak-abrik kebun warga di Aceh Barat
Tidak hanya itu, dampak dari gangguan satwa liar tersebut juga menyebabkan sejumlah tanaman produktif ikut rusak, di antaranya seperti tanaman pisang, pohon pinang, serta pohon lainnya.
Edison mengatakan meski telah menyisir areal perkebunan dan pinggiran hutan di sekitar lokasi kejadian, namun seekor gajah yang diduga menjadi penyebab gangguan tersebut masih belum ditemukan oleh petugas.
“Sabtu besok kami akan kembali melanjutkan penanganan,” kata Edison.
Baca juga: BKSDA temukan sebab kematian anak gajah di Aceh Timur
Kepala BKSDA Aceh Resor Meulaboh, Satirin yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya gangguan gajah di Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat yang terjadi pada Kamis (17/8/2023) malam.
“Ada laporan gangguan gajah, saat ini sudah ditangani oleh tim CRU Aceh,” kata Satirin.
Ia mengakui dalam dua pekan ini, gangguan satwa liar gajah di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat masih terus terjadi, sehingga menyebabkan kekhawatiran di masyarakat.
“Kami hanya bisa melakukan penggiringan agar satwa ini kembali masuk ke hutan,” kata Satirin. (Ant)