ALIBI.id [29/5/2023] – Indriani tokoh perempuan Aceh Utara, mendesak Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Azwardi, untuk serius menangani proyek Bendungan Krueng Pase yang tak kunjung usai.
Pasalnya menurut Indriani, proyek Bendungan Krueng Pase, merupakan bendungan yang dinanti oleh masyarakat di delapan kecamatan. Hal tersebut diungkap Indriani kepada media ini, Senin (29/5/2023).
Baca juga: Banjir kembali landa Aceh Utara, 2.405 jiwa mengungsi
Setidaknya ada 922 hektar sawah yang ada di tujuh kecamatan Aceh Utara dan satu kecamatan di Kota Lhokseumawe. Masyarakat petani selalu khawatir jika musim tanam atau panen tiba.
Tujuh Kecamatan di Aceh Utara di antaranya, Kecamatan Meurah Mulia, Nibong, Samudera, Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Syamtalira Bayu, Tanah Luas, dan satu di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.
Indriani menambahkan, di saat musim penghujan, petani selalu merugi lantaran sawahnya terendam banjir, sebaliknya jika musim kemarau tiba, ratusan hektar sawah mengering lantaran bendungan yang mengaliri irigasi tidak berfungsi sehingga kerap terjadi gagal tanam.
Baca juga: Deteksi cadangan migas, PGE lakukan pengeboran di Aceh Utara
Untuk diketahui, sebelumnya proyek bendungan Krueng Pase dikerjakan oleh PT Rudi Jaya, namun informasi yang didapatkan bahwa PT Rudi Jaya, tidak sanggup dan sudah diputuskan kontrak kerja oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I.
Indriani berharap kepada Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi, untuk segera serius menangani proyek Bendungan Krueng Pase, lantaran bendungan tersebut sangat dinanti oleh masyarakat Aceh Utara.