ALIBI.id [11/2/2023] – Presiden RI Joko Widodo, menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2023 dan meluncurkan Kartu Tani Digital untuk pupuk bersubsidi, di Lapangan komplek PT Pupuk Iskandar Muda, Jumat (10/2/2023).
Dalam sambutannya, Presiden mengajak seluruh masyarakat bersyukur atas pencabutan PPKM di akhir Sesember 2022 lalu, karena memberikan imbas positif pada pertumbuhan ekonomi Aceh dan nasional, yang sebelumnya sempat terpuruk akibat pandemi.
“Alhamdulillah, kita semua patut bersyukur, karena akhir Desember 2022 lalu, kita telah mencabut PPKM. Hal ini berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi kita. Akibat pandemi, di tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Aceh minus 0,37 persen. Dan, di tahun 2022 kemarin, ekonomi Aceh tumbuh mencapai plus 4,21 persen,” ujar Jokowi.
Baca juga: Dinilai tidak ada kemajuan, GeTAR minta Jokowi evaluasi Pj Gubernur Aceh
Sementara itu, terkait penyaluran KUR, Presiden juga mengajak masyarakat Aceh bersyukur, karena KUR BSI di Aceh tahun ini termasuk yang terbesar di Indonesia, yaitu sebesar Rp3 triliun.
Untuk menggenjot perekonomian Aceh agar tumbuh lebih baik, Pemerintah Pusat akan menghidupkan kembali sejumlah perusahaan yang sebelumnya harus tutup karena tidak adanya pasokan gas, yang sebelumnya di dapat dari PT Arun.
“Hari ini, bersama Menteri BUMN dan Gubernur Aceh, kita telah menghidupkan kembali PT PIM dengan meresmikan pabrik pupuk NPK PT PIM, dengan nilai investasi mencapai Rp1,5 triliun. Perusahaan lain juga akan kita hidupkan kembali. Untuk PT AAF sedang terus kita upayakan mengatasi sejumlah permasalahan yang ada. Kita optimis, jika perusahaan-perusahaan ini beroperasi kembali, maka lapangan kerja akan terbuka lebar, dan perekonomian Aceh akan lebih menggeliat lagi,” kata Presiden.
Sementara itu, usai penyerahan KUR, Presiden berpesan agar dana tersebut dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha yang selama ini sudah dirintis.
“Kepada para penerima KUR, saya berpesan agar hati-hati saat penggunaan, harus disiplin. Jangan justru digunakan untuk hal-hal konsumtif seperti membeli mobil atau motor, tapi harus benar-benar produktif, untuk mengembangkan usaha yang selama ini telah bapak ibu bangun dan rintis,” kata Presiden berpesan.
Baca juga: Jokowi: KUR Rp3 triliun dari BSI perkuat perekonomian Aceh
Dalam kesempatan tersebut, Presiden sempat memanggil tiga orang penerima KUR ke panggung dan berdialog. Salah satunya Zulhelmi, penerima KUR Bank Syariah Indonesia sebesar Rp100 juta itu, berencana menggunakan dana KUR tersebut untuk mengembangkan usaha kios pupuk dan pestisida miliknya.
Presiden juga berdialog dengan Duma Hasibuan, penjual makanan di pasar inpres yang juga berjualan jilbab ini mendapatkan KUR sebesar Rp300 juta. Terakhir, Presiden berdialog dengan M Nasir. Pria yang memiliki usaha bengkel cat mobil ini, mendapatkan pembiayaan KUR BSI sebesar Rp400 juta.
Di akhir sambutannya, Presiden kembali berpesan pantingnya ketelitian dalam manajemen pembukuan usaha.
“Ketelitian manajemen sangat penting untuk tumbuh kembang usaha. Alur keluar masuk barang, kas dan lain sebagainya sangat penting. Kenapa saya katakan ini, karena saya dulu juga mengalami. Pertama, saya ambil Rp10 juta, selanjutnya Rp20 juta dan terus meningkat. Dengan pembukuan yang baik, maka BSI pun akan yakin memberikan KUR,” pungkas Presiden.
Baca juga: Ribuan personel gabungan amankan kunjungan Presiden Jokowi ke Aceh
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erik Thohir, dalam sambutannya mengungkapkan, Kementerian BUMN selalu bekerja semaksimal mungkin. Salah satunya membentuk bank syariah pertama milik negara.
“Kementerian BUMN selalu bekerja maksimal. Salah satunya adalah membentuk Bank Syariah Indonesia. Saat ini, BSI merupakan Bank terbesar se-Indonesia dengan jumlah nasabah mencapai 4 juta nasabah,” ungkap Erik Tohir.
Saat menyerahkan Kredit Usaha Rakyat tahun 2023 dan meluncurkan Kartu Tani Digital untuk pupuk bersubsidi ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Dirut BSI Hery Gunardi.
Discussion about this post